Istiqomah[Sudah Terbit]

🍃59. -Istiqomah-

MOHON MAAF BEBERAPA PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN 🙏

YaAllah saya kecewa padamu, kenapa masalah besar ini terjadi pada saya? Saya kecewa ya Allah, saya benci padamu! Kenapa saat saya berusaha menjadi lebih baik, engkau justru menambahkan beban?! Ungkap Nayla dalam hati, perasaannya benar-benar terluka, hatinya benar-benar hancur, dan kepercayaannya kepada Allah, melemah, bahkan mungkin akan segera hilang.

"Kisah anda benar-benar memakan waktu, tapi saya suka. Dan sangat tidak menyangka,"

"Saya hanya menceritakan secara detail saja, terimakasih,"

"Apakah akan ada lanjutannya? Bagaimana dengan orang-orang disekitar mu?"

"Tentu. Kamu akan tahu jawabannya di cerita saya yang selanjutnya,"

"Saya ingin mendengarnya, bisa ceritakan sekarang?"

"Ini sudah larut, saya akan ceritakan dilain waktu,"

"Akan saya tagih janjimu."

[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[[BERSAMBUNG]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]

🍃 Kedungwaringin, 11september2018
Revisi22maret2019

Bersambung. Dan Akan ada kelanjutannya, tetapi berbeda judul. Saya akan publish kelanjutannya dengan judul yang berbeda, tetapi dengan para tokoh yang sama, dan akan ada tokoh baru. Untuk kapan tanggal publishnya, saya akan publish tepat saat usia saya sudah tujuh belas tahun. Sekarang mau istirahat dulu, tugas numpuk ciiiiynn..

Mohon maaf kalo endingnya ga sesuai dengan harapan kalian, maaf banget.. sebenernya, di cerita ini saya lebih ingin mengisahkan kekeluargaan juga persahabatan, ketimbang percintaan.

Alhamdulillah, akhirnya berkat ridho dari ALLAH, saya bisa menyelesaikan kisah Nayla yang berjudul Istiqomah ini. Terimakasih yang pertama tentunya untuk sang pemilik alam semesta ini, Allah subhanahu wata'ala.

Terimakasih untuk dukungan dari kalian semua. Terimakasih untuk pembaca, teman, juga pengalaman SMP, yang menjadikan inspirasi untuk saya menulis 'istiqomah' ini. Tanpa kalian saya bukan lah apa-apa.

Jujur, Nayla hanyalah tokoh fiksi. Tapi kejadian, pengalaman, serta hal-hal yang ia alami, itu ada di dunia nyata(kecuali untuk masalah orangtua, itu hanya karangan belaka). Bisa kalian bayangkan betapa berat hidupnya?

Yang baca ini dari awal, pasti tahu sudah berapa kali saya rombak cerita ini. Satu tahun dua puluh lima hari, adalah perjalanan yang cukup panjang bagi saya menyelesaikan cerita ini.

Banyak rasa yang saya alami saat mengetik cerita ini, secara tak langsung saya mengajukan beberapa pertanyaan untuk diri saya, apakah selama ini saya sudah baik menjadi seorang teman? Apakah selama ini saya selalu mengingat Allah? Apakah jika saya meninggal nanti, saya sudah punya cukup bekal atau belum?

Sebenarnya tujuan menulis ini bukan bermaksud untuk menggurui, tidak. Sama. Sekali.
Karena, saya pun orang awam yang jauh sekali dari kata berilmu. Tujuan saya mengetik cerita ini adalah sebagai tolak ukur untuk mengasah kosa kata saya dalam menulis, menyalurkan hobi, serta untuk menceritakan sedikit tentang seorang gadis bernama Nayla.

Dalam menulis cerita ini, saya memiliki banyak sekali ketakutan, karena yang saya tulis ini menyangkut Agama, dan dibaca orang. Setiap kali menulis konflik, atau ayat juga Hadis, saya melakukan riset, bahkan saya bolak balik searching & bertanya kebanyak orang, terutama Mama dan guru saya untuk materi yang akan saya tambahkan dalam tulisan, agar lebih akurat.

Sekali lagi saya berterimakasih kepada kalian. Saya ngga nyangka kalo cerita ini dapat Saya selesaikan.

Gue terhura weeey. Eh kok gue sih! Saya, maksudnya. Ga nyangka ada yang baca cerita ini, padahal dulu sempat berpikir buat di unpublis dan berhenti nulis, tapi.. kehadiran kalian, para pembaca bikin gue semangat untuk lanjutin. Aaah sayang banget gue ama kalian💞💞💓❣❣ eh, kok gue lagi sih, saya ih😂

Mohon maaf kalo selama nulis ini, saya banyak kekurangan, kesalahan, baik kata bahasa ataupun yang lainnya.

Sampai berjumpa Lagi, dilain cerita, bay bay..

Ambil baiknya jadiin renungan yang buruknya. Syukron

Ada yang baca sampe sini? Ngga ada ya? Yaah.. padahal saya ngarepnya ada, loh.

Komen coba komen:((

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.