🍃32. -Istiqomah-

2.7K 154 7
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Semangat puasanya untuk yang berpuasa 💞 jangan lupa tingkatkan ibadahnya, tadarusannya, juga do'anya, semoga Allah senantiasa memberi rahmatnya kepada kita.

Oh iya, buat yang hari ini UKK, semangat ya! Mari kita berdoa sama-sama agar diberi kelancaran saat menjalankannya, dan diberikan kemudahan saat mengisinya. Aamiin Allahumma Aamiin.

Oh iya lagi, ada lagi, minta do'anya dari teman-teman semua yang membaca cerita ini, kebetulan tadi malam tepat satu tahun meninggalnya salah satu teman saya di kelas, semoga almarhum berada di sisi Allah dan segala dosa-dosanya diampuni oleh Allah. Al fatihah~

------------------------------------------------------------------------
Selamat membaca
------------------------------------------------------------------------

Tidak enaknya mengajak laki-laki ke rumah itu seperti ini, selalu ditanyakan kemana, jika sudah tidak bersama lagi.

"Kak Dwi pindah, ke Jawa timur,"

"Jawa timur? Kamu yakin?" Tanya Puspa kaget,

Nayla mengangguk,

"Kalau tidak salah, saat sebelum puasa lalu, ada tragedi Bom bunuh diri di Surabaya,"

"Terus? Apa hubungannya?" Heran Nayla,

"Ya, ibu hanya bercerita saja, kan kamu bilang nak Dwi pindah ke Jawa timur,"

"Kan kak Dwi di Jawa timur bukan di Surabaya,"

"Kamu di sekolah belajar atau tidak? Surabaya itu terletak di Jawa timur!"

"Oh," saut Nayla tak acuh, tetapi beberapa detik kemudian ia sadar, "Hah?" Kagetnya,

"Lebay kamu," ledek Puspa

"Itu beneran Bu?"

"Makannya kalau nonton TV itu yang bermanfaat, kamu nontonnya sinetron mulu, jadi ketinggalan berita,"

Sinteron bermanfaat kok, bisa ngelatih akting gua buat bohong ke Ibu. Batin Nayla berbisik.

Seketika bayangan Dwi berkecamuk di pikiran Nayla, semoga kak Dwi baik-baik aja, lagian Jawa timur kan luas. Batinnya berharap.

Getaran ponsel yang Nayla genggam berhasil membuat ia kembali sadar dari lamunannya.

Arjuna : Gua udah sampe nih, Lo dimana?

Nayla : kata Ibu gua, Lo jemput gua di rumah. Minta izin.

Arjuna : ribet banget si ibu-ibu.

Nayla : heh, yang Lo bilang ribet itu ibu gua.

Arjuna : iya tau.

Nayla enggan membalas pesan Arjuna lagi, entahlah rasanya malas. Tidak peduli Arjuna tetap menunggu di sana atau tidak, yang penting Nayla sudah mengabarinya.

Nayla menegakkan badannya, bersiap melangkah, "mau kemana Nay?" Tanya Puspa,

"Kamar Bu,"

"Loh, katanya mau pergi?"

Nayla mengedikan bahunya, seraya melangkah menuju kamar.

Nayla berbaring di atas kasurnya, rasanya kini ia gelisah, entah karena mendengar berita dari Puspa atau karena hal lain, kepalanya pun terasa amat sakit, sudah lima hari terakhir ini Nayla mengalami hal-hal aneh. Sakit kepala, mual, serta mudah mengantuk, tetapi sepertinya untuk yang terakhir itu memang sudah kebiasaannya, mungkin dirinya hanya sedang kurang sehat saja.

Istiqomah[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang