🍃24-Istiqomah-

3.3K 186 7
                                    

Assalamu'alaikum.. Holla apa kabarr? Baca AN sampe bawah yaaa. Sampe tuntas, ada penjelasan tentang.. Tentang.. Kalian baca aja sendiri ya, hehe.

Btw saya masih numpang ngetik di hape bapakee😌

-----------------------------------------------------------
Selamat Membaca..
-----------------------------------------------------------

Benar saja dugaan Nayla, banyak murid, terlebih siswi yang semakin tidak suka dengan dirinya.

Pemikirannya cetek semua. Memang apa salahnya cewe ngutarain perasaannya ke cowo? Hello, ini 2018, cewe udah punya haknya sendiri. Lagian pada sok tau banget lo pada, sibuk banget ngurusin hidup gua, berasa syahrini aja deh gua, salah sedikit langsung booming. Batinnya menggerutu kesal karena sikap para murid di sekolahnya ini.

Liatin gua aja terus, sampe mata lo copot, kalo perlu.

"Heh Nayla,"

Panggilan itu membuat Nayla menghentikan langkahnya, Nayla menatap siswi yang berada di depannya, entah ada urusan apa yang membuat perempuan itu menghentikan langkah Nayla,

Nayla meresponnya dengan mengangkat sebelah alis saja,

"Nih, buat lo,"

"Apaan?" heran Nayla,

"Lo buka aja sendiri, nanti jangan lupa dipake!"

"Gajelas lo," Nayla pergi melanjutkan langkahnya, tanpa menerima sodoran kantong kresek hitam yang diberikan siswi itu,

"Eitss.. Mau kemana? Ini gua udah ngeluarin duit loh buat belinya, masa ga mau diterima?"

"Gua ga butuh,"

"Bisa sopan sedikit sama kakak kelas?"

"Ohh.. Kakatua ya? Oke-oke, sorry gua ga mau terima,"

"Lo ga mau? Hem.. kalau begitu, sebentar," Siswi itu membuka plastik yang ia pegang, mengeluarkan benda yang akan ia berikan untuk Nayla, ia membuka tutup benda itu, "sini dulu dong," Ujarnya seraya menghentikan langkah Nayla yang mulai menjauh,

Dan..

Benda halus berwarna putih itu bertaburan menjatuhi kepala hingga badan Nayla, bak salju yang berjatuhan dari langit semesta.

Nayla memejamkan matanya, mulutnya pun ia bungkam rapat-rapat, agar bedak-bedak itu tidak masuk kedalam mata ataupun mulutnya. Nayla tidak ingin menjadi gadis bodoh yang diam saja, ia langsung menghindari setelah beberapa kali bedak itu jatuh ke badannya.

"Itu bedak gatel, gua kasian sama lo, makannya gua khusus beliin itu buat lo, biar lo ga kegatelan,"

Nayla membulatkan matanya, ia melayangkan tangannya, sedikit lagi saja tangannya hampir mendarat di pipi siswi yang tidak lain adalah kakak kelasnya itu, tetapi tangannya tiba-tiba terhenti, bukan karena ia tidak berani, tetapi ada yang menghalanginya.

Istiqomah[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang