🍃39. -Istiqomah-

2.4K 151 2
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
-

-----------------------------------------------------------------------
Selamat Membaca
------------------------------------------------------------------------

Mengeluh adalah sebagian sifat manusia. Wajar, karena manusia cenderung hanya ingin merasakan enak saja.

"Males banget gua, capek. Baru aja kemarin kelar kerkom PPKN, sekarang kerkom TIK," ungkap Nayla,

"Ya namanya juga sekolah, tujuan utamanya buat kita belajar. Diberi tugas biar kita bisa ngerjain dan paham," Respon Tasya,

"Hem," Saut Nayla pendek,

"Kantin yu Nay," Ajak Nisa dari belakang mejanya,

"Ayo!" Sambut Nayla dengan gembira,

"Sya, kantin, yuk," ajak Nayla kepada Tasya,

"Nay, ayo!" Desak Nisa,yang sudah berada diambang pintu dengan Ninda,

"Duluan aja Nay, gua masih harus nulis,"

"Lo mah kelewat rajin, Sya. Gurunya ga ada juga, nulis Mulu. Mau nitip ga?"

"Nayla! Ayo cepetan!" Lagi, Nisa meneriakinya,

Tasya tersenyum, "ga Nay, makasih ya,"

"Serius?"

Tasya mengangguk sebagai jawaban.

"Oke deh. Gua kantin dulu ya."

Nayla berlari kearah pintu, "ga sabaran Lo!" Ujar Nayla saat dirinya sudah berada di samping Nisa.

🍃🍃🍃

Setiap sesuatu pasti punya resiko juga konsekuensinya. Tidak ada yang tidak memiliki resiko.

Nayla tengah berjalan dengan tangan yang memegang tali tas bagian bawahnya, matanya memang terbuka, tetapi pikirannya melayang.

Masih teringat jelas dibenak Nayla, saat dirinya dengan Adel dan Doni tengah mengerjakan tugas kelompok di warnet dekat sekolahnya. Saat tengah serius menyalin materi tentang teknologi informasi dan komunikasi yang bersumber dari internet, ke dalam Microsoft word, lalu di salin ke dalam powerpoint untuk di presentasikan.

Telinga Nayla juga ke-dua teman satu kelompoknya itu mendengar desas desus anak-anak yang tengah bermain komputer seharga tiga ribu perjam itu.

"Eh, eh, ini mencet yang mana?" Tanya laki-laki yang dilihatnya terdapat dua orang anak SD, di bilik samping Nayla,

"Yang itu," saut temannya, dengan cepat anak itu memencet tombol yang temannya maksud,

"Lah, kok jadi begini? Mati?"

"Yah, tadi kamu mencet apaan?"

"Mencet yang ini, yang tadi kamu suruh,"

"Aduh gimana ini.." anak itu mulai khawatir juga takut,

Istiqomah[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang