🍃9. -Istiqomah-

5K 224 9
                                    

Detik jam bergerak dengan semestinya, berubah dengan waktunya, berjalan dengan takdirnya, hari demi hari berganti menjadi minggu.

Hari ini adalah jum'at, 30 maret 2018.
Seluruh murid kelas VIII sepulang sekolah ini akan melakukkan praktek renang yang memang biasa dilakukan setiap satu bulan
sekali.

Mereka, Nayla, Ninda, Nisa dan Tasya, sedang bersiap-siap merapikan tasnya memasukkan buku-buku, pulpen serta ponsel, ke dalam tas.

"Nay, nanti berangkat renang bareng kita-kita, yuk!" Ajak Nisa,

Nayla yang sudah rapi membenahi buku-bukunya itu, seketika menengokkan kepalanya ke belakang.

"Gua bareng sama Akbar Nis, next time aja ya,"

Mendengar jawaban dari Nayla, Nisa memanyunkan bibirnya "Yahh,"

"Akbar mulu, lo ada apaan nih sama doi?" Ujar Ninda

"Gua sama Akbar itu tetanggaan, pamannya nitipin gua ke Akbar,"

"Kayak barang aja dititipin," Ceplos Nisa
"Oh," respon Ninda

"Gini aja nih, lo perginya sama Akbar ga apa-apa it's oke, tapi pulangnya lo sama kita-kita ya," Usul Tasya, yang sedari tadi hanya menjadi pendengar saja.

---

Nayla sudah rapi dengan flat soes berwarna maroon, celana levis hitam panjang, dan baju sabrina lengan pendek berwarna senada dengan alas kakinya. Di pundaknya sudah bertengger ransel hitam dengan ukuran mini.

Jam di layar ponselnya sudah menunjukkan pukul satu lebih.  WhatsApp nya sudah banjir dengan pesan dari teman-temannya.

"Mana sih, tuh anak?!" Gumam Nayla kesal

"Gua ga punya kontak dia, duh. Udah siang gini," lanjutnya masih menggerutu kesal,

"Kok belum berangkat, Nay?" Tanya Puspa yang kini menyusul Nayla di teras rumah
Nayla menggelengkan kepalanya, "si Akbar lama, Bu,"

"Itu Akbar," tunjuk Puspa ke arah depan
Nayla mengangkat kepalanya menatap arah jari ibunya menunjuk,

"Nay berangkat ya, Bu," Ujarnya mencium punggung tangan Puspa,

"Salamnya mana?"

"Assalamu'alaikum," Ucapnya sambil berjalan berlalu pergi menghampiri Akbar yang masih berada di jalan

Jika Nayla berjalan mendekat ke Akbar, Akbar justru terus melangkah menuju rumah Nayla,

Mata Nayla membesar kala Akbar hanya melewatinya saja, "Akbar woi! Gua di sini," teriaknya,

"Assalamualaikum, Tante. Saya izin pergi renang dengan Nayla," ucap Akbar seraya mencium punggung tangan Puspa,

"Jaga Nayla ya Bar, Wa'alaikumsalam."
Akbar berjalan menghampiri Nayla yang berdiri di tepi jalan.

"Maksud Lo apa tadi? Gua nyamperin Lo, tapi Lo lewatin gua gitu aja. Diajarin sopan santun ga sih?" Murka Nayla

"Maaf,"

"Ngapain Lo ke ibu gua? Minta ongkos tambahan?"

"Pamit,"

Istiqomah[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang