🍃34. -Istiqomah-

2.7K 161 4
                                    

Allah SWT berfirman:

وَالسَّمَآءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيْزَانَ
"Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan,"
(QS. Ar-Rahman: Ayat 7)

-----------------------------------------------------------
Selamat Membaca..
-----------------------------------------------------------
T

iket seharga sepuluh ribu perorang sudah dibeli sebanyak dua lembar. Benar-benar destinasi wisata yang pas dikantong pelajar.

Sepanjang perjalanan, begitu banyak pepohonan yang menjulang tinggi, suara binatang yang terdengar asri, serta hamparan pemandangan yang menyejukkan mata dan hati terpampang nyata.

Di sisi kanan terdapat pepohonan dengan begitu banyak dan besar tertanam, di sisi kiri terdapat jejeran warung pedagang, jangan lupa dibalik warung pedagang terdapat pemandangan yang benar-benar menakjubkan, tanah yang menjulang tinggi yang ditumbuhi pepohonan berwarna hijau, yang selalu digambarkan oleh anak SD, terlihat jelas, asri, dan indah, apalagi kalau bukan gunung. Sejauh mata memandang yang terlihat adalah keindahan Alam.

"Indah banget ya, Jun," Ungkap Nayla,

Arjuna mengangguk, "ada yang lebih indah lagi,"

Fokus Nayla yang awalnya tertuju pada pemandangan di sampingnya itu, kini beralih menatap Arjuna, "serius? Dimana?"

"Nih di samping gua, yang barusan habis ngomong,"

Nayla memutar bola matanya, "gua serius, Jun!"

"Lo lebih dari indah bagi gua Nayla, apalagi waktu liat lo di kolam renang beberapa bulan lalu, itu indah banget,"

"Kapan?" Heran Nayla,

"Waktu Lo ngobrol sama Akbar, kalau ga salah Akbar mau kasih Lo jaket,"

Nayla ingat, "O! Yang itu. Otak lo memang kebangetan ya, otak mesum!" Kesal Nayla,

"Lo suka sama Akbar?"

"Kenapa jadi ngomongin itu deh?"

"Jawab aja,"

"Ngga, Akbar itu udah kayak abang gua, dia hobi banget ngelarang-larang gua, kerjaannya ceramah mulu,"

"Tapi kayaknya dia suka sama Lo,"

Nayla tertawa, "Akbar, suka sama gua? Yang bener aja, dia anaknya religius banget, masa ia suka sama cewe macem gua, lagian gua juga ga suka cowok macem dia,"

Arjuna tersenyum, "hati-hati kemakan omongan sendiri,"

Nayla menggeleng, "ngga akan, karena gua makannya nasi,"

Arjuna kini tertawa, ia menghentikan tawanya sebentar, "kalau sama gua, Lo suka ga?"

"Apaan sih Jun,"

"Oke, gua akan berusaha buat jadi pemenang dihati Lo, gua ga akan nyerah buat bisa miliki Lo,"

"Kenapa jadi ngebahas itu sih?" Nayla mulai canggung, ia bingung harus menjawab apa,

Arjuna tertawa, "oke untuk kali ini pembahasan ini ditutup Sampai disini. Dan untuk tempat yang Lo tanya tadi, sebenernya masih banyak alam yang indah bahkan lebih dari ini,"

"Dimana? Apa nama tempatnya?"

"Salah satunya di Subang, Curug juga, gua lupa namanya apa, tapi itu tempat indah banget,"

"Curug cijalu?" Tebak Nayla, Karen ia pernah mendengar destinasi wisata yang terkenal di kota Subang,

Arjuna menggeleng, "bukan cijalu. Gua lupa namanya, tapi di Curug itu ada dua mata air terjun, airnya dingin, udaranya sejuk, dan pemandangannya luar biasa indah, tapi sayang jaraknya terlalu jauh,"

Istiqomah[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang