Kringgggg
Bunyi suara Bell pulang sekolah terdengar begitu jelas.
Nayla yang sudah menanti-nanti waktu pulang, segera memakaikan tas gendongnya dipundak. "Nay! Do'a dulu!" Titah Doni,
"Ga ada gurunya juga," saut Nayla seraya menegakkan badannya bersiap pergi
"Tapi se-engganya Do'a dulu, biar selamet sampe rumah,"
"Yaudah sana Do'a,"
"Lo juga!"
"Ogah, kelamaan, gua cabut duluan ya!" Usai mengatakan itu, Nayla melangkah meninggalkan kelas menghiraukan teriakan Doni yang memaki-maki dirinya.
Nayla berjalan menuju koridor kelas VIII.2, ini kali pertama Nayla pulang menunggu Akbar, biasanya Akbar yang menunggu.
Ia terduduk di koridor itu, memandangi lingkup sekolahnya, dalam hati ia terus bergumama, Akbar lama, akbar lama, Akbar lama banget, cepetan kek, aelah!
"Heh! Lo ya, bukannya Do'a dulu tadi!" Ujar Nisa yang sudah berada di samping dirinya,
"Lama Nis,"
"Do'a itu penting Nay,"
"Lo ngapain disini?" Tanya Nayla
"Nunggu Bayu,"
"Ke koridor kelasnya sana, ngapain nunggu disini?"
"Pengen gua juga gitu, tapi karena liat lo duduk disini sendirian, gua kasian, jadi gua putusin buat nemenin lo aja, nanti kalo Bayu udah keluar kelas, baru deh gua ke dia,"
"Bukan karena diomongin teman sekelasnya Bayu?" Selidik Nayla,
"Hehe, itu alesan keduanya sih,""Eh, gua tadi cuma bercanda loh Nis, nebak aja," Ujar Nayla kaget,
"Dan ternyata tebakan lo bener,"
"Kok bisa di omongin?"
"Ya karna gua terlalu sering nyamperin Bayu, ke kelasnya,"
"Ohh.. Ya lo juga sih, ngapain nyamperin cowo,"
"Diakan pacar gua, Nay,"
"Tapi ga etis juga diliatnya, masa cewe nyamperin cowo, ada juga cowo nyamperin cewe!"
"Lo bela mereka?"
"Gua cuma jujur aja, gua bukan tipe orang yang didepan ngedukung tapi dibelakang ngomongin, walaupun gua hobi berbohong, tapi gua ga munafik sama temen,"
"Gua suka prinsip lo,"
Nayla hanya tersenyum.
"Eh, itu Bayu udah keluar, gua ke sana dulu ya!" Pamit Nisa sembari menegakkan badannya lalu berlari menuju kelas Bayu,
Nayla mengangguk setuju,"Si Akbar lama banget!" Gumamnya
Nayla menengokkan kepalanya, melihat pintu ruangan kelas VIII.2 yang masih tertutup, ia berdiri, berjalan mendekat ke arah pintu, ia sandarkan badannya di pintu, dan ia tempelkan telinganya di pintu, berusaha menguping ingin tahu guru mata pelajaran apa yang sedang mengajar
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqomah[Sudah Terbit]
Spiritual[Spiritual FiksiRemaja] #109dalamspiritual=>8juli2018 SEMUA PERISTIWA, KEJADIAN, LATAR, NAMA TOKOH, KONFLIK DLL, SEMUANYA MURNI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. DILARANG MENGOPY. CANTUMKAN SUMBER JIKA INGIN MENGUTIP. Nayla nurjanah, Gadis yang sangat susa...