🍃51. -Istiqomah-

2.8K 188 5
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


-----------------------------------------------------------------
Selamat membaca..
-------------------------------------------------------------------


Seperti pada umumnya, jika baru saja masuk sekolah setelah libur panjang, kegiatan belajar mengajarnya masih belum efektif.

Kini baru menunjukkan pukul sepuluh pagi.

Setelah meminum pop ice bersama Tasya, Nayla memutuskan untuk pamit pulang terlebih dahulu.

"Kiri Bang," Ucap Nayla, padahal jarak menuju rumahnya masih sangatlah jauh, tetapi, kali ini, ia mempunyai tujuan lain.

Angkot terhenti, Nayla membayarnya.

Gadis berusia empat belas tahun itu tengah memijak tanah berlapiskan aspal dengan cepat, langkahnya silih berganti menyusul. Ia sudah merencanakan ini dari jauh-jauh hari sebelum masuk sekolah.

Tempat tujuannya kini sudah sampai, gedung berukuran sedang dengan warna berdominan putih yang di dinding bagian atasnya bergambarkan simbol kesehatan berwarna merah berbentuk tambah, sudah terlihat di depan matanya.

Klinik sehat. Tulisan itu adalah nama gedung ini.

Nayla membuka perlahan pintunya, kaki kanan ia kedepankan sebagai langkah awalnya, "Assalamualaikum," ucapnya,

"Waalaikumsalam," saut beberapa orang di dalam sana,

Nayla tersenyum kikuk menatap para ibu-ibu yang berjumlah tiga orang itu

Setelah mendaftar, dan mendapatkan nomor antrean, Nayla kemudian melangkah menuju tempat duduk, dimana para ibu-ibu itu berada.

Ini baru jam sepuluh loh, gua kepagian atau kesiangan? Heran batinnya.

Untuk mengantisipasi hal-hal aneh yang akan terjadi, Nayla berinisiatif untuk memeriksa dirinya, itulah alasannya kini ia berada di dalam gedung dan ruangan klinik ini.

Satu persatu para ibu-ibu itu masuk keruangan dokter, lalu berlenggang menuju pintu keluar.

"Nomor empat, Nayla Nurjannah," panggil suara perempuan,

Nayla menegakkan badannya, berjalan memasuki ruangan pemeriksaan itu.

"Assalamualaikum," ucapnya, kini rasanya mengucapkan salam sudah menjadi kebiasaan bagi Nayla,

"Waalaikumsalam," balas seorang dokter perempuan berusia seperti Puspa, ibunya, dengan pakaian khas dokter yang melekat ditubuhnya juga dengan kerudung segiempat berwarna navy yang melapisi kepalanya, Dokter itu tersenyum manis seolah memberi sapaan,

Nayla membalas senyum itu, lalu duduk di kursi depan dokter yang terhalang oleh meja.

"Sudah pulang sekolah atau membolos?" Tanya dokter itu,

"Sudah pulang Dok, kegiatan belajar mengajar belum efektif, itu sebabnya saya sekarang berada di sini," jawab Nayla,

"Sekolah dimana?"

"SMP Merah Putih, Dok,"

"Anak saya juga bersekolah di situ,"

Perasaan, gua ga nanya deh.

"ada keluhan apa?" Tanya dokter itu kemudian,

"Ngga ada sih Dok, saya cuma mau periksa, kemarin-kemarin itu, saya sakit dan ga sempat periksa, tapi sekarang saya sudah sembuh, hanya saja saya takut masih ada sesuatu di diri saya,"

Istiqomah[Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang