The Truth

5.3K 186 0
                                        

"Ka..aku bisa jalan sendiri.." teriak Key. Saat ini dia sedang berada dipunggung kakaknya. Fero menggendongnya pergi ke lantai bawah untuk sarapan pagi.
"Diamlah kamu Key..." jelas Fero mengabaikan teriakan Keyra.

"Hmm..Bunda harum sekali masakannya. Key jadi sangat lapar.." ucap Keyra dengan melipat tangannya girang tidak tahan melihat banyak makanan yang ada di depannya.

"Makanlah nak...dari kemarin malam kamu belum makan kan.
" Hmmm..."balas Key dengan anggukan.

Bunda,Fero dan Keyra menyantap makanan paginya dengan tenang. Hanya satu orang yg tidak terlihat disini.
"Ka..apa temanmu sudah pulang." tanya Key disela sela makannya.
"Eh hm...merasa kehilangan ya de.." ledek Fere dengan menaik turunkan alisnya.

"Ihhh..Bundaaa.." rengek Keyra mengadu pada Bundanya.
"Ferrooo..." timpal Bunda pada Fero
"Dia lucu Bunda..pipinya memerah seperti kepiting rebus.." ucap Fero."Kamu suka sama dia ya Key.."lanjut Fero.

Keyra dengan sigap langsung menepuk pipi dengan kedua tangannya. "Apa benar yg diucapkan kakak.." batin Keyra.

"Kak Ferooo...aku kenal aja ngga..?? " bls Key.
"Dia langsung pulang tadi waktu dapat telp dari kantornya." Lanjut Fero.
"Ohhh..." ucap Keyra singkat.

Sebenarnya dia sedang mengkhawatirkan sesuatu tentang Levin. Karena hanya dia yang tahu Keyra sebenarnya.

"Baiklah Bunda...Fero berangkat ya" pamit Fero setelah selesai dengan sarapannya.
"Dan kamu Key..." tunjuk Fero . "Hari ini kamu jangan berangkat kuliah dulu. Kakak udah ijinkan ke tempat kuliahmu. Dan satu hal lagi, jangan kemana2." jelas Fero tegas

Bunda hanya terkekeh geli melihat posesif anak sulung pada adiknya itu.
"Yaaa..kakak...aku sudah sembuh,dan nanti aku sangat bosan." rengek Keyra
"Bundaaa..." rengek Keyra kembali pada Bundanya.

"Sayang...Kakakmu benar, tunggu sampai kamu benar2 pulih. Baru boleh kuliah." ucap Bunda.

Key langsung menuruti apa yg dikatakan Bunda dan Kakaknya itu. Dia terdiam dan melanjutkan sesi penutup sarapannya.

Fero mencium punggung tangan Bundanya dan mendekati Keyra lalu mencium kening nya pelan.
"Dah Dedek Keyra ..." ledek Fero sambil mengusap lembut kepalanya.
Keyra mendongakan kepala dan tersenyum.
"Dah..ttdj y Ka"

Keyra menghabiskan waktunya didepan tv dengan tanpa melakukan apapun. Dia bergerak kekanan kekiri membetulkan posisi duduknya yg sudah terasa sangat bosan. Lalu tiba tiba..
Drrrrr...Drrrttt...
Hp Key berbunyi..dan melihat layar disana tertera "kafe". Key terkejut dan segera mengangkat ponselnya.
"Hai Nena.."ucap Keyra dari balik telpon
" Non Key..bagaimana kau tahu kalau yang telpon itu aku."jawab Nena
"Ya karena hanya kamu yang bisa menelponku di jam jam begini " jelas Keyra

Nena memang merangkap sebagai asisten nya Keyra khusus untuk mengurusi keuangan kafenya. Dan jika jam2 segini karyawan lainnya akan beres beres untuk siap siap membuka kafe.

"Non..vc boleh.." tanya Nena
"Sebentar ya..nanti aku hubungi lagi," jawab Keyra.
Keyra segera naik ke lantai dua menuju kamarnya. "Bunda...Key ke kamar ya." teriak Keyra
"Ya sayang...hati hati naiknya ya " teriak Bunda yg sedari tadi ada dihalaman belakang mengurusi tanaman kesayangannya.
"Ya Bundaku sayang.." teriak Key kembali.
Bunda hanya menggeleng gelengkan kepala mendengar teriakan anaknya itu.

Setelah berada dikamarnya Keyra segera menghubungi Nena kembali.
"Ya Nena..." sapa Keyra yang sudah tampak wajah Nena di layar ponselnya.
"Ya Tuhan Non...kepalamu kenapa?" tanya Nena terkejut dan khawatir. Dia mulai tampak berkaca kaca melihat kondisi atasannya.
"Oh ini.." jawab Key sambil memegang kepalanya yg masih terlilit perban. "Hanya terbentur pojok lemari.." lanjutnya

My Two Men ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang