59.

4.1K 139 10
                                    

"Uncle....bisakah bawa istriku keluar dari ruangan ini. Istriku butuh udara segar..."suara dingin Levin keluar dengan masih menatap tajam orang asing didepannya.

Uncle Moe menatap Tuan nya itu dengan tatapan takut. Bukan karena takut pada tuannya sendiri. Tapi takut sesuatu akan terjadi padanya.

Tahu akan tatapan dan diamnya uncle Moe pada perintahnya Levin menoleh dan memandangnya. "Tenanglah uncle....tidak akan terjadi apa apa"

Saat berbicara dengan Moe...Levin merasa ada gerakan dibawah kemejanya. Levin melihatnya dan dilihatnya Keyra sedang menarik ujung kemejanya. Dan sungguh menggemaskan. Tangan Levin yang dari tadi selalu bertengger dipinggangnya menarik halus tubuh istrinya hingga merapat dengan tubuhnya.

Dia pun tahu arti tatapan istrinya.
Levin menyentuh pipinya lembut kemudian mengelusnya.

Dia tahu istrinya sedang khawatir padanya.

"Sebelum aku datang kesini...aku melihat kedai es krim disamping gedung ini. Kau mau...? "ucapan Levin sangat sangat lembut dan sangat berbeda sekali dengan orang asing disekitarnya. Keyra pun langsung berbinar mendengar kata es krim.

"Mau... "jawab Keyra dengan menganggukan kepalanya manja.

Sungguh menggemaskan. Entah kenapa bagi Levin saat melihat istri cantiknya tambah berisi dia hanya ingin menghabiskan hari harinya dengan memandangi wajahnya.

"Aku janji dalam sepuluh menit aku akan menjemputmu.. "Keyra menganggukan kepala dan Levin mengecup kening Keyra lama. "Pergilah... "ucap Levin setelahnya.

"C'mon uncle... "ujar Keyra menatap Moe.

Uncle Moe mengikuti Keyra dari samping. Dan tentu tak ketinggalan pengawal yang selalu dibelakangnya.

Baru beberapa langkah dia bertemu pandang dengan Kakak dan Dadynya. Dan Keyra menyapanya.

"Kakak... "Keyra memeluk Fero dengan sayang. Dan dibalas lembut olehnya. "Belikan aku juga ya... "ucap Fero setelah mengecup pipi adiknya gemas.

Keyra mengacungkan jempolnya dengan senyum manisnya.

Setelahnya dia berpaling pada Dady Jon.

"Dad... "Keyra berganti memeluk Dady Jon dan dibalas lembut oleh Jon.
"Hati hati my princess... "ucap Jon lalu mengecup keningnya.

"Tentu Dad... "

Setelah berpamitan pada orang orang terkasihnya. Keyra beranjak pergi dari ruangan itu. Dan Levin terus menatap punggung istrinya hingga tak terlihat lagi.

"Aku ingin kalian jelaskan kenapa kalian mengincar istriku..."kembali suara dingin dan tegas Levin membuat merinding para penghuni ruangan.

Semua masih terdiam.

"Dengar aku tidak takut dan tidak peduli siapa kalian.."
"Kalian..."tunjuk Levin dengan sinisnya. "Jika dalam lima menit tidak menjelaskannya padaku.
Aku pastikan kalian akan hancur ditanganku.."lanjutnya.

Tanpa pikir panjang seseorang maju didepan tiga orang tegas didepannya. Siapa yang tidak tahu nama keluarga Ferdinand. Semua petinggi petinggi yang terlibat dalam hukum dan kriminal takut dan segan pada sosok Jon dan putra semata wayangnya.

"Baiklah kami akan jelaskan. "

"Lima tahun lalu di Indonesia seorang gadis tanpa sadar telah membuat program komputer untuk kepolisian yang mampu membantu mendapat info kejahatan seseorang bahkan buronan kelas kakap dan saat itu buronan kelas kakap negri ini tertangkap diIndonesia dengan sangat mudah. Padahal kami sudah memburunya selama tiga tahun. Atas bantuan itu kami tertarik pada orang yang membuat program itu dan bermaksud memakainya dinegeri ini. "

My Two Men ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang