His Hug

5.4K 190 0
                                        

Key terkejut dan melepas pelukannya.

"Ya ampun kakak..aku jadi lupa," ucap Key dengan menepuk kepalanya yang masih terbalut perban.

Levin tersenyum melihat tingkahnya dan menahan tangan Key agar tidak memukul kepalanya itu. Dia tahu sekarang gadisnya ini punya kebiasaan aneh, jika dalam keadaan panik dia akan melakukan tingkah aneh tidak peduli dengan apapun kondisinya.

"Memangnya ada apa...?" tanya Levin lembut dengan menggenggam kedua tangan Key.

"Ka..3hari lagi kan acara ulang tahun kampus Key dan setiap jurusan harus menampilkan satu hiburan. Dan temen2 Key nunjuk Key. Dan sekarang adalah jadwal terakhir latihan. Key lupa.." terang Key pada Levin.

"Memang latihan apa.." tanya Levin.
"Nyanyi.." jawab Key singkat.
"APA..?" Levin terkejut. Key hanya bingung dan mengernyitkan kening.

Levin tahu gadisnya ini sangat suka bernyanyi karena suara merdunya bisa meluluhkan semua orang mendengarnya. Dia pernah mengalaminya dulu waktu pertama bertemu dia. Tp sungguh dalam hatinya dia belum bisa terima suaranya ditunjukan pada orang lain selain dirinya.

Pasti akan banyak lelaki yang terpesona nantinya. Dalam hatinya ingin sekali memenjarakan gadisnya ini supaya tidak bisa keluar manapun.

"Apa tidak ada yang lain..?"tanya Levin dengan menggarukan tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

" Maksud kakak..?"tanya Key bingung
"Yaaa jangan nyanyi gitu..suaramu kan bagus,bagaimana kalau nanti ada yang suka sama kamu?" ucap Levin jujur.

Key tersenyum. Ternyata lelaki tampan didepannya ini dari tadi sedang memikirkan masalah itu. Kalau dia tahu bahwa sebenarnya Key adalah primadona kampus bagaimana jadinya??.

"Kaa..Key suka nyanyi dan temen2 Key tahu itu. Makanya temen2 milih Key. Tapi Key ga mikir kesitu tuh..kalau ada yang suka ya udah ga pa2 ga masalah kok buat Key." ucap Key.

"Tapi masalah buat aku Keeeyy.."ucap Levin dengan menangkup kedua pipi Key.

"Ya sudah..sekarang gimana..? Mau ke kampus.? Apa kamu ga cape katanya pengen pulang" ucap Levin mengalah.

"Hm em." jawab Key tersenyum dan mengangguk manja.
"Latihannya cuma sebentar kok Kak ..habis itu langsung pulang." lanjut Key. "Kakak antar aku aja abis itu langsung kekantor,nanti Key pulang sendiri ga pa2.." ucap Key kembali.

Levin menggelengkan kepala.
"Ngga..kamu ga boleh sendiri." ucap Levin.
"Kakak antar kamu sampai kamu pulang." lanjutnya.

"Tp kerjaan Kakak gimana" tanya Key khawatir.
"Kakak kan CEO nya..jadi kamu jangan khawatir." jawab Levin santai.

"Mulai deh.." ucap Keyra singkat.
"Ya udah yuu.."ucap Levin

"Tapi Kak.."Key menarik tangan Levin dan menahannya.
"Kenapa.?" ucap Levin

"Key belum ijin sama kak Fero, pasti dia ga ngijinin.," ucap Key lirih dengan berkaca.

Entah kenapa setiap melihat Key sedih dan berkaca kaca Levin seperti tergerak hatinya, dia sungguh tidak bisa melihat gadisnya ini sedih sedikitpun.

"Fero biar kakak yang tangani..kamu jangan khawatir ya." bujuk Levin.

"Hm em.." Key mengangguk lega. Dia sendiri juga tidak tahu kenapa setiap perkataan Levin dia percaya sepenuhnya.

Akhirnya mereka pun pergi bersama menuju kampus.Tanpa Key sadari sebenarnnya mereka sudah diikuti oleh beberapa mobil dibelakangnya sejak dari kafe.

Namun lain halnya dengan Levin, dia tahu sejak awal karena mereka adalah pengawal pribadinya. Sebenarnya siapa Levin,? Key belum mengetahui banyak.

----

My Two Men ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang