"Jangan sentuh adikku.." geram Keyra. Entah kekuatan darimana melihat mereka membawa Sandy dengan diseret karena Sandy terus meronta tak ingin berjauhan Keyra membuat seluruh darah dalam tubuh wanita hamil itu mendidih.
Sandy diseret oleh dua orang berpawakan tinggi besar. Dan Keyra digiring oleh dua orang juga dikanan kirinya.
"Heeyy...jangan macam macam dengan Kakakku.." teriak Sandy.
"Diam..." teriak salah satu dari mereka.
"Heeyy...aku ada ide biar dia cepat diam.."
Perasaan Keyra semakin tidak enak saat melihat mereka saling berbisik. Matanya terus mengawasi mereka dan seluruh tubuhnya bergetar hebat saat mereka tiba tiba membawa Sandy keruangan komputer disamping mereka.
"Kalian duluan saja bawa wanita hamil itu pada bos. Nanti kami menyusul..." ucapnya dengan seringai yang menjijikan.
Sandy diangkat oleh dua orang itu dengan terus menangis dan berteriak histeris.
"F**k you all. Let me go..."
"Kalian akan habis oleh Kakak kakakku.."teriaknya dengan isak tangisnya" Oh ya...tapi sayangnya Kakak Kakakmu mungkin juga tidak bisa berbuat apa apa..hahaha..."
"Ayolah sayang...tubuhmu indah sekali..hahaha..."
Suara tawa menjijikan mereka membuat Keyra terdiam. Mencoba menenangkan hatinya dengan cara memejamkan mata.
Dia sudah tidak bisa diam lagi."Son's...i"m sorry..." ucap Keyra dalam hati mencoba berbicara dengan anak anaknya jika dia akan berbuat nekad.
Sesaat dirinya membuka mata. Tangan kirinya secara diam diam memgambil sebuah pisau dipaha kirinya. Dan dengan secepat kilat dia tusukan sejajar dengan paha kanan salah satu penjahat.
Saat dia merintih dengan cepat juga Keyra mengambil senjata dipaha kanannya lalu menembakan dengan jarak yang sangat dekat agar tidak menimbulkan suara dikaki kiri penjahat satunya.
Keduanya terkapar dan secara otomatis senjatanya terlepas dari masing masing tangannya. Dan segera menendang kedua senjata itu.
"Well...aku lama tidak menggunakan ini.."Begh...begh...
Begh...begh...
Keyra menotok leher kedua orang itu. Dan berhasil.
"Sepertinya berhasil.." gumam Keyra saat melihat kedua orang itu membatu dengan mata melotot dan nafas tak beraturan.
"Jangan remehkan wanita hamil.."setelah mengucapkan kata kata tajamnya. Dia mengambil kedua senjata yang tadi ditendangnya. Lalu melucuti semua senjata yang dipakai kedua penjahat itu.
Setelah mengalungkan senjata panjang dilehernya Keyra menghampiri ruangan komputer. Dan ...
Braakk..
Dor..
Dor..
Dengan kedua tangan yang sama sama memegang senjata dia arahkan pada kedua penjahat itu secara bersamaan.
"Kakaaakk...." Sandy berlari memeluk Keyra dengan menangis histeris.
Keyra membalas pelukannya sangat erat.
"Sstt...maaf Kakak terlambat." ucap Keyra.
Sandy menggelengkan kepala.
"Kakak...aku takut..." isaknya dengan ujung bibir mengeluarkan darah."Kau ditampar..?"Sandy menganggukan kepalanya.
" Tapi mereka tak bisa menyentuhku Kak hingga kau datang. Terimakasih..."Sandy memeluk Keyranya lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Two Men Protector
Mystery / Thriller''Kenapa setiap aku melihatnya, aku selalu ingin disampingnya." batin Levin "Maaf aku tidak bisa menerimamu. Kamu tahu sendiri aku adalah orang lemah yang nantinya akan merepotkanmu. Masih banyak wanita sempurna disana yang sudah menunggumu. #Keyra...