19.

4.6K 145 0
                                    

"Ayooo... "Levin mengulurkan tangannya pada Keyra mengajaknya masuk kedalam kantornya.

"Hmm.. "Keyra menganggukan kepala.

Levin menggengam erat tangan Keyra sepanjang perjalanan menuju lantai atas kantornya. Ada perasaan tenang dalam dirinya. Meskipun banyak urusan diperusahaannya yang belum terselesaikan namun dengan adanya Keyra disampingnya membuatnya berbeda dengan dirinya yang dulu.

Yang selalu tidak memperdulikan disekitarnya jika urusan perusahaannya belum terselesaikan.

Tapi tidak dengan perasaan Keyra saat ini. Sejak dia masuk kantor dia merasa ada sepasang mata yang sedang memperhatikan dirinya.

Meskipun Levin terus merapatkan tubuhnya pada Keyra dia merasa ada sesuatu yang mengganjal pada dirinya.  Keyra menolehkan kepalanya kebelakang, kesamping kanan, kesamping kiri, keatas berulang kali.

"Kaya ada yang merhatiin gue... Tapi gue ga bisa liat "batin Keyra

Levin pun mulai merasa ada yang aneh dengan gadisnya.

"Sayang kenapa...?"tanya Levin dengan lembut.

"Ngga pa pa Kak... "bohong Key.

Levin mengernyitkan dahi.

"Dengar.... Kakak sudah ditunggu di ruang meeting, kamu tetap disini jangan kemana mana. Kalau kamu ingin sesuatu tinggal pencet ini.. "perintah Levin pada Keyra dengan menunjuk sebuah tombol khusus disamping telepon kantornya.

Saat ini mereka sudah berada didalam ruangannya Levin.

"Kalau ada apa apa kamu langsung pergi ke ruang meeting tidak jauh dari ruangan ini, "lanjutnya.

"Kamu paham Key..."ucap Levin dengan memegang bahu Keyra.

"Emm.. Key paham Kak... "jawab Keyra dengan senyuman.

Levin mengelus pipinya.

"Kamu ga pa pa kan.. "tambah Levin

"Key ga pa pa Kaaakkk... "Keyra mulai kesal dengan Levin. Keyra merangkul pinggang Levin. Dan menatap Levin lama. Levin pun mulai grogi.

"I love You Kak Levin... "ucap Keyra dengan masih memeluk erat pinggang Levin.

Levin tercengang. Dia belum sepenuhnya percaya dengan apa yang didengarnya barusan. Dia ingin mendengarnya lagi. Sesuatu yang sudah lama dia tunggu tunggu. Dia sangat ingin mendengarnya lagi.

"Key... apa ya ng kamu ka ta kan tadi., "tanya Levin terbata. Dia membalas erat pelukan Keyra hingga tak ada jarak sesenti pun diantara mereka.

"Hmmm.. "Keyra tertawa. Tidak menyangka pria didepannya sekarang seorang yang dingin bisa gugup hanya pernyataan cinta darinya.

Tok.... Tok...
"Maaf Pak... Anda sudah ditunggu diruang meeting. "ucap seorang sekretaris Levin dari luar ruangan.

Levin mengacak rambutnya frustasi. Moment yang dia tunggu selama ini tiba tiba harus gagal.

"Sudah sana pergi... ga enak loh masa Bosnya telat meeting apa kata karyawanmu nanti Kak.. "bujuk Keyra dengan merapikan kembali rambut dan dasi Levin.

Levin tertegun dengan tingkah Keyra merapikan dasinya, dia merasa Keyra sudah menjadi istrinya.

"Shiiit... "Levin mengumpat dirinya sendiri. Menyesali dengan jadwal meetingnya saat ini

"Jangan jauh dariku... "ucap Levin pada akhirnya. Dan mengecup bibir Keyra lama namun tanpa lumatan.

Keyra menganggukan kepala dan tersenyum manis.

My Two Men ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang