Bunda

4.9K 176 2
                                    

"Kenapa ade gue Lev.." tanya Fero saat baru saja melihat adiknya digendong oleh Levin. Mereka baru saja sampai dirumah setelah perjalanan dari kampus.

"Dia ga pa2..hanya kelelahan dan tertidur" ucap Levin santai.

Ya..setelah beberapa kepanikannya di kampus melihat kondisinya Key, namun saat dimobil nafas Key teratur dengan nyaman menandakan dia baik baik saja Levin menjadi tenang kembali.

"Sini biar gue yang gendong" ucap Fero
"Ga usah. Biar gue aja.."jawab Levin dengan segera menuju lantai dua kamar Keyra. Dia pun sempat minta izin dengan Bundanya Key sopan.
"Permisi Bunda.." ucap Levin seraya melewati Bunda.
Bunda menganggukan kepala dan tersenyum.

Fero dan Bunda melihat Levin yang sedang menggendong Key dengan tersenyum.
"Bun..sepertinya kita udah mulai bisa tenang, kita udah nemuin orangnya. " ucap Fero dengan merangkul Bundanya.
"Ya..kamu benar Nak." jawab Bunda.

------------------

"Eeenngghhh.." erangan Key dari tidurnya.
Dia tiba tiba saja terbangun oleh suara perut yang keroncongan. Lalu dia menatap kesamping atas melihat jam dinding yang menempel disana.
"Jam 5.." ucap Key lirih

Dia pun bangkit dari tidurnya dengan badan sempoyongan layaknya orang bangun tidur yang belum terkumpul sepenuhnya.

Dia melangkah kekamar mandi. Melakukan aktifitas disana. Beberapa menit kemudian dia keluar dengan wajah masih basah. Meskipun masih belum sepenuhnya sadar dia tetap melakukan kewajibannya.
"Assalamualaikum wr wb." Key menengok kekanan
"Assalamualaikum wr wb." Key menengok ke kiri.

Sesaat setelah itu Fero datang menghampirinya mengingat kamar Key tidak pernah terkunci.

"Tumben udah bangun.." ucap Fero. Lalu ikut terduduk dilantai disamping Keyra
"Ehhm..ga tau nih Ka. Badan Key lemes banget dan perut ini berisik terus minta diisi. " ucap Keyra. "Tapi kan masih jam segini Ka pasti Bunda belum masak. " lanjut Keyra dengan terkejut. Sepertinya dia ingat sesuatu hal yang sangat penting.

Hening sejenak.

"KAK..." teriak Key membuat Fero tersentak.
"Astaghfirulloh..Key katanya lemes laper..kenapa itu suara keras banget ha.." ucap Fero seraya mengelus kedua telinganya.

"Maaf Ka..tadi jadi inget Bunda." ucap Key lemas. "Kak..Bunda udah tau tentang Key..?" lanjut Keyra.

"Soal kafemu..?" jawab Fero. Keyra pun menganggukan kepala.
"Sudah..Kakak udah crita sama Bunda kok." "ucap Fero..
" terus...terus...gimana Kak.."ucap Keyra sambil menggoyangkan lengan kekar Fero dengan manja.

"Ga tau..." ucap Fero dengan menaikan kedua bahunya.

Seketika rasa bersalah hinggap di hati gadis itu. Dia telah berbohong pada ibunya. Dia takut jadi anak durhaka.

Dia langsung melesat cepat turun kelantai bawah mencari Bundanya dengan berlari.

"Bundaaaa.." teriak Keyra di sela sela lari kecilnya.
"Keyyy...hati hati. Buka dulu mukenamu." teriak Fero panik dan segera mengikutinya dari belakang.

Di lantai bawah Bunda sedang menyiapkan sarapan pagi.
"Bunda..?" ucap Keyra lirih.
"Hai Keyra sayang..kamu udah bangun" ucap Bunda saat menyiapkan sarapan dimeja makan.
"Lihat Bunda udah siapkan makan pagi untukmu. Bunda tahu sejak kemarin sore kamu belum makan, maaf ya..Bunda sama kakakmu tadinya mau bangunin kamu tapi kami lihat tidurmu sangat nyaman dan nyenyak , sepertinya kamu lelah jadi ga jadi deh" jelas sang Bunda.

Melihat Bunda di depannya yang begitu perhatian padanya Keyra hanya teringat bahwa selama ini dia telah menyembunyikan sebuah rahasia. Sungguh dan itu sangat disesalinya.
"Sayang .. Mukenamu belum dibuka.?" tanya Bunda saat melihatnya.
"Bundaaa..."
Seketika Keyra langsung berlari dan merangkul bundanya. Dan menangis dalam pelukannya.

My Two Men ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang