Who is He..?

5.1K 190 0
                                    

"Saya sudah kasih suntikan penenang, biarkan dia tidur,dia sangat lemah" jelas dokter pada klrg fero.
"Dan satu hal lagi...jangan terulang lagi, jika terulang dan tidak ada yg mendampingi bukan kepala yg sakit tp nafasnya akan sesak dan itu berakibat fatal.
" Maaf .. Saya bukan menakut nakuti kalian, saya hanya ingin kalian lebih memperhatikannya. ."jelas dokter kembali.

Mereka pun terdiam krn syok dengan penjelasan dokter.

"Dok...apa adik saya akan sembuh." tanya fero
"Memang sulit untuk menghilangkan trauma yg sangat menyakitkan, tp dengan perhatian dan kasih sayang. Pasti sembuh." jelas dokter Hans.

Levin terdiam frustasi mendengar penjelasan sang dokter. Kenapa dia..Apa yang terjadi...Trauma...Trauma apa..?? Itu yang ada dibenaknya.

Tidak mungkin gadis cantik seceria itu bisa menahan sakit dengan sangat rahasia. Rahasia apa lagi yg kamu sembunyikan Key.."batin Levin

Bunda dan Fero mengantar dokter Hans pergi. Setelah itu mereka masuk ke kamar Key untuk melihat keadaannya.

"Bunda..tadi Key pulang jam berapa?
" Dia pulang telat, harusnya pulang kuliah jam 2, tp Key pulang jam 5 dengan muka yang sangat pucat. Bunda tanya ktnya cuma kepanasan."jelas bunda terisak karena mengingat kejadian tadi siang.

Fero merasa bingung dengan keadaan adiknya itu.

Levin terdiam dan sedang memikirkan sesuatu. Apa mereka tidak tahu kalau Key punya kafe, Apa mereka tidak tahu dia kelelahan karena berjaga di kafenya itu. Sungguh itu membuatnya semakin penasaran dengan gadis cantik yg sudah masuk ke dalam hatinya.

"Sebenarnya..." ucap Levin memecah keheningan. Dia berusaha mengungkap yg sebenarnya.

"Ya..sebenarnya kenapa Lev." tanya Fero
"Aaahh...tidak..sebenarnya apa boleh aku menginap disini." Levin berbohong.

Dia tidak jadi mengatakan yang sebenarnya. Dia akan menyimpannya sampai pada waktunya.

"Tentu nak...kamu boleh nginap disini" ucap Bunda dengan menepuk pundak Levin.

"Makasih Tante."
"Bunda...jangan Tante..disini semua panggilnya Bunda. " pinta Bunda
"Baik Tan..maaf..Bunda..." ucap Levin

Bunda, Fero, dan Levin .. Mereka sekarang berada dikamarnya Key yg sangat luas. Bunda dikasur disamping Key sambil memeluk anaknya dengan sayang.

Fero dan Levin duduk dilantai kamar Key tepat disamping ranjang Key beralaskan karpet bulu tebal dengan bantal dan selimut yg sudah disiapkan.

"Lev...kalau loe ga nyaman dibawah disofa aja..atau mau tidur di kamar gue.
" Ngga lah..gue suka banget disini malah."ucap Levin. Gue malah pengennya disamping gadis gue "batin Levin dengan menatap wajah Key yang sedang tidur .

"Ini kebiasaan kami...kalau penyakit Key kambuh kami pasti ga aka ninggalin dia sendirian" jelas Fero
"Emang kenapa.." tanya Levin
"Ntar loe tahu sendiri.." jawab Fero dengan mulai menidurkan badannya namun matanya masih terjaga.

"Ayah...Ayah...Hik...hikk...Jangan tinggalin Key..Key yang salah yah..." gumam Key didalam tidurnya.
Mendengar gumaman Key, Bunda Fero dan Levin tersentak kaget.

"Ayaahh..." teriak Key
"Key...Key...bangun nak.." ucap Bunda membangunkan Keyra.

Keyra terbangun dengan keringat dingin menetes dari seluruh wajahnya. Dia membuka mata dengan terisak.

"Bunda...Ayah dipukul.." isak Key
Bunda memeluk Key dengan sayang, Fero mengelus kepala Key.
"Key sayang...kamu mimpi nak.
Key mendongakan kepala menghadap bundanya. " Key takut Bunda...Ayah kesakitan.."isak Key kembali.

"Sudah sayang..lebih baik kamu tidur lagi ya. " ucap Fero sambil membantu menidurkan Key kembali.

Key tidur kembali dengan memeluk sang Bunda walau dengan badan masih gemetar. Fero masih mengelus lembut kepala Key. Setelah semua kembali tenang, mereka pun kembali tidur.

Levin masih terjaga..memikirkan keadaan gadisnya saat ini. What..Gadisnya. Ya..didalam hatinya dia memang sudah memutuskan bahwa Keyra akan ..oh bukan..pasti akan menjadi gadisnya. Apapun caranya.

Waktu menjelang pagi tepatnya pukul 5. Key terbangun..dengan membuka matanya perlahan. Tangannya meraba kasur disampingnya yg dia ingat bahwa malam tadi dia tidur disamping bundanya, namun sang bunda sudah tidak ada disampingnya.

Lalu dia bangun perlahan mencoba duduk dengan mengernyitkan dahi dan tangan memegang kepalanya. Pusing kepalanya ternyata masih terasa.
"Aaww..." pekik Key dengan pelan
Dia melihat ke bawah tampak ada 2 orang laki2 yang sedang tidur. Yang satu Ka Fero..tp siapa disampingnya..? Batin Key.
Dia nampak melihat wajah tampan lelaki itu dengan seksama, sepertinya aku tidak asing dengan wajah ini.  Batin Key lagi.

Mendengar suara bunyi ranjang yg bergerak, Levin terbangun. Dan terlihat Keyra yang mencoba turun dari ranjang.
"Hey...apa yang kamu lakukan.? " ucap Levin dengan langsung bergerak mendekati Key dan memegang erat tangannya.
"Aku mau ke kamar mandi." jawab Keyra
"Baiklah..aku antar.
" Ga usah..aku bisa sendiri. Lepaskan.."tegas Keyra

Mendengar ucapan Keyra yang membantah Levin dengan tanpa aba2 segera menggendong Key ala bridal style. Key pun hanya pasrah melihat yg dilakukan Levin.
"Hey...apa yang..." Ucapan Keyra terpotong karena tindakannya.

Keyra masuk kamar mandi yg tidak jauh dari ranjang kasurnya.
"Aku akan menunggu didepan pintu, kl ada apa2 teriak saja." ucap Levin
"Ch.." balas Keyra dengan sinis.

Setelah selesai ritual Keyra di kamar mandi, Keyra membuka pintu kamar mandinya. Dan..
"Heeeyy...jangan dekat2. " perintah Keyra dengan sinis saat Levin mau mendekati dan menggendongnya lagi.
"Ayo...aku an...
" Sttooppp...jangan sentuh."teriak Key lagi.

Mendengar teriakan Keyra..Fero terbangun
"Key....kau sudah bangun," ucap Fero dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Ka...siapa dia. Dia mau menyentuhku." rengek Keyra.
Fero tersenyum lalu melihat jam dinding yg ada dikamar Keyra, dia langsung sadar bahwa itu adalah waktunya sholat.
"Dia temen kakak Key..ucap Fero dengan posisi duduk. " Lev...kamu jangan sentuh dia nanti dia batal."lanjutnya

"Maksudnya..batal kenapa..? Ucap Levin
" Dia mau sholat subuh Lev.."jawab Fero

Seketika Levin tercengang,lalu memandang intens Key. Bagaimana bisa dengan keadaan lemah seperti ini dia...??"batin Levin

"Hey Tuan...aku ini hanya sakit di kepala bukan dikaki. Jadi aku bisa jalan sendiri" ucap Keyra

Levin hanya terdiam dan memperhatikan Keyra yang sedang berjalan lemah.

Keyra kembali duduk diranjang kasur. Fero yang masih mengantuk tanpa sadar dia tergeletak kembali dilantai tidur.
"Chh..kak Fero ini.." lirih Keyra pelan. Niat Keyra mau minta tlg diambilkan mukenanya. Tp diurungkan karena melihat kakaknya kembali tidur.

Melihat laki2 didepannya masih berdiri di depannya Keyra terpaksa minta tlg padanya.
"Ehmm Tuan...boleh minta tlg.." ucap Keyra lirih memohon dengan wajah memelas.
"Boleh ambilkan itu..." lanjut Key dengan menunjuk sebuah meja belajar yg diatasnya ada mukena berwarna putih.

Levin masih terdiam. Namun segera beranjak dari tempatnya menuju tempat yg ditunjuk Key. "Ini..." tanya Levin dengan memegang kain berwarna putih.
"Ya betul.." jawab Key disertai anggukan.
Levin membawa kain itu dan berniat memberikannya pada Keyra.
"Taruh saja disitu.." ucap Keyra.
Levin pun mematuhinya dan menaruhnya di ranjang kasur .

Key segera mengambil mukena dan langsung memakainya. "Terimakasih.." ucap Keyra dengan senyum manisnya.

Levin terdiam kembali dan tersentuh hatinya saat dia melihat senyum diwajah gadisnya."Kembali.."balas Levin

Keyra segera melakukan sholat subuhnya dengan posisi duduk. Dia belum berani solat dengan berdiri krn takut pusing dikepalanya yg sudah dibalut perban kambuh lagi.

My Two Men ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang