"Udah selesai?" tanya Farrel yang sedang mengaduk spaghetti.
"Udah, katanya sisa satu kamar, Rel."
"Oh, ya udah."
"Gitu doang responnya?"
"Terus gue harus gimana? Meluk lo erat sambil berkali-kali cium dahi lo terus bilang, waah sahabat gue dapet tempat tinggal. Rumah gue nggak jadi tempat pengungsian deh. Gitu?"
"Kenapa sih lo suka ngomong cium-cium? Wah, parah, lo nonton video gituan ya sekarang?"
"Gak lah. Lo kan nggak suka cowok yang suka nonton bokep."
"Ha?"
"Enggak ada. Pulang yuk."
.
.
.Gue udah tau, lo nggak bakalan peka, Ta.
[14.08.17]
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekali Lagi [COMPLETE]
Short StoryGita memang terlahir dengan tingkat kepekaan yang kurang. Kepekaan disini, merujuk pada, kode-kode. Bukan. Bukan kode seperti sandi rumput. Tapi kode hati, aduh. Gita selalu menganggap kode-kode itu hanya sebagai bercandaan, kepura-puraan, dan... g...