[11]

1.8K 234 13
                                    

Sesuai rencana, sepulang sekolah Farrel akan mengantar Gita ke kos baru cewek itu di jalan Bangka.

Farrel sedang sibuk mengangkat barang bawaan Gita ke dalam mobil Jeep-nya yang terparkir di halaman rumah kos Gita.

"Ta, ini lo bawa di tas apa gue taruh bagasi?" Farrel mengangkat satu pouch berwarna nila yang sudah berdebu.

Gita melirik benda yang dipegang Farrel dengan mata menyipit. Jantungnya seketika berdebar. "Rel, itu semua barang-barang dari Faisal," gumam cewek itu.

"Ha? Faisal siapa—oh, your ex." Gita mengangguk lesu. "Lo nggak ada niatan buat buang, kan?" Kali ini Gita mengedikan bahunya. "Ta, masa lalu itu yang dilupakan memorinya, bukan orang atau bendanya."

Farrel menghela napasnya setelah mengatakan hal itu. Sesuatu yang amat berat karena lisan dan hatinya berlawanan saat mengatakannya.

"Masalahnya dia itu my first love, juga mantan terindah gue," ujar Gita cengengesan. "Asli deh, gue sama Faisal putusnya baik-baik. Ya, walaupun abis itu kita miss comunication banget sampe sekarang."

"Baik-baik apaan? Habis putus bukannya elo nangis 7 hari 7 malem di rumah gue."

"Hehe ya tapi kan, cuma gara-gara gue ngerasa beda aja. Nggak ada yang chat gue gituu."

"Lah, gue?"

"Elo beda, kali, Rel!"

"Tapi kan gue selalu chat elo. Ta, udah makan? Ta, pr nya udah belom? Ta, besok gue jemput ya. Ta, jalan yuk. Ta udah mandi belom, mau gue mandiin? Dan lain lain."

"Tuh kan yang terakhir ngaco lo!"

"Tadi kata lo Faisal mantan terindah lo?"

"Iya emang."

"Kalau terindah ngapain harus putus, sih? Aneh. Ga ngerti lagi gu sekarang. Bilangnya mantan terindah, tapi ngapain putus."

"Ya kan ada problem dikit dulu itu."

"Ya udah, terus ini barangnya lo simpen aja. Siapa tau lo mau mengenang masa-masa pacaran INDAH lo sama Faisal."

"Ya, mati aja deh, kalau gue gagal move on gimana dong?"

"Lah, elonya udah coba move on, belum?"

"Belum, sih." Gita nyengir.

"Paling gampang itu, lo coba move on ke orang terdekat lo dulu, Ta."

"Siapa? Nggak ada yang lagi deket sama gue, Rel. Masa Putra, sih? Ogah deh, nyebelin dia."
.
.
.

Terus, gue itu lo anggap apa, Ta?



[20.08.17]
btw bab ini mayan panjang ye wkwk.

Sekali Lagi [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang