Gita menghela napasnya panjang dan merebahkan tubuhnya ke atas ranjang. "Duh, tangan gue keram, lagi." Cewek itu mengibaskan tangan kanannya ke udara.
Eh.
Gita melihat ada Faisal di depan jendela kamarnya, duduk bersantai sambil membaca buku, entah buku apa.
"Lagi ngapain, Sal?" tanya Gita yang langsung melompoat duduk pada kerangka jendelanya.
"Mandiin kecoak!"
"Orang lo lagi baca buku."
"Terus ngapain lo tanya?"
"Kayak yang gak tau basa-basi aja, lo, Sal."
"Ya udah, basi."
"Santai, Pak Bos," desis Gita sambil tertawa keras.
"Ketawa dijaga, lo cewek. Sadar ga sih?"
"Engga, Sal. Barusan lo bilang gue baru sadar. Makasi ya," ujar Gita dengan nada dibuat-buat. Lalu ia tertawa lagi.
"Makan tuh, kuaci!" Faisal melempar sebiji kuaci dari atas piring ke dalam mulut Gita yang terbuka.
Faisal memang mantan Anak Basket, jadi shoot begitu aja gampang banget.
"Ngeselin lo, Tan!"
"Tan apaan sih?!"
"Mantan, hehe."
"Bodo, Git." Faisal beranjak pergi dari hadapan Gita.
"Saaaal, pengin ngobrol gue!" Seru Gita yang tidak dihiraukan oleh Faisal.
[25.08.17]

KAMU SEDANG MEMBACA
Sekali Lagi [COMPLETE]
Short StoryGita memang terlahir dengan tingkat kepekaan yang kurang. Kepekaan disini, merujuk pada, kode-kode. Bukan. Bukan kode seperti sandi rumput. Tapi kode hati, aduh. Gita selalu menganggap kode-kode itu hanya sebagai bercandaan, kepura-puraan, dan... g...