Jam pelajaran terakhir dan lima menit lagi bel pulang akan dibunyikan. Faisal sudah mengirimkan pesan melalui chat pada Gita. Kebetulan, cewek itu juga sedang online.
Faisal: Gita, jd belajar brg kan nnt?
Gita: Ayok! Jgn di kos dong. Boring bgt gue. Kafe 75, yuk
Faisal: Ayo aja deh klo gue. Ntar plg jamber?
Gita: Abis ini, semenit lg
Eh, udh bel, Sal, wkwk. Pas bgt
Faisal: Ok, gue otw sklh lo. Tunggu dpn gerbang aja, biar gue ga msk2
Gita: Takut dicengin sm gue yg buluk ya:(
Aduh, sedih
Faisal: Apaan sih, gausah merendah
udh lah, klo lo chat trs, gue kpn otw-nya
Gita: Berarti gue.... cantik?
Faisal: Sabodo teuing, Ta
Faisal buru-buru beranjak dari kelasnya menuju parkiran. Kadang, Faisal ingin dirinya dan Gita... nggak, nggak boleh, Sal. Gila apa ya lo?
Dengan sekali gas, Faisal sudah meninggalkan sekolahnya. Sekolahnya dengan sekolah Gita emang nggak terlalu jauh. Jam-jam segini, jalanan emang sedang macet-macetnya. Faisal kudu sabar mendengar bel-bel yang bersahutan. Walau sebenarnya itu annoying kuadrat!
Sampai di depan gerbang sekolah Gita, yang Faisal lihat bukannya Gita. Malah Farrel dengan tampang datarnya menyapa dia.
"Mau ngapain lo kemari? kamar mandi di sekolah lo mampet? mau numpang boker?" tanya Farrel, wajahnya masih datar. "Atau, mau belajar jadi pho?"
"Ngomong apa sih, lo?" Faisal masih tetap berada di atas motornya. "Lihat Gita nggak?"
"Ngapain lo cari-cari cewek gue?"
Faisal menghela napasnya kasar. "Plis, Rel, nggak usah childish. Gua ketemu sama Gita itu nggak lebih buat belajar. Dia sama gue sama-sama ikut beasiswa."
"Kalo belajar harus di mall banget ya? Baru tau gue.
Dari jarak kurang lebih satu meter, Faisal bisa melihat Gita yang berjalan dengan senyum lebarnya. Faisal enggan menyahut sindiran Farrel. "Ta, kayaknya kita nggak belajar dulu hari ini. Cowok lo over--"
"Bukan overprotektif, tapi sayang. Tapi kalo yang disayang nggak mau, ya udah." Farrel mengatakannya dengan santai. Tapi baik Gita maupun Faisal, mereka tau kalau sebenarnya, Farrel menahan untuk mengamuk.
"Rel, gue sama faisal cuma belajar..."
"Ya udah, sana. Gue nggak ngelarang kok. Suka-suka lo aja mau ngapain. Gue belum jadi suami lo, juga. Nggak ada hak buat ngatur-ngatur."
10September18
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekali Lagi [COMPLETE]
Short StoryGita memang terlahir dengan tingkat kepekaan yang kurang. Kepekaan disini, merujuk pada, kode-kode. Bukan. Bukan kode seperti sandi rumput. Tapi kode hati, aduh. Gita selalu menganggap kode-kode itu hanya sebagai bercandaan, kepura-puraan, dan... g...