Farrel menatap layar ponselnya lekat-lekat. Tidak ada satupun notifikasi dari Gita. Padahal, sudah dari tadi ia menunggu.
Bisanya, walaupun bukan chat, Gita suka me-mentionnya pada postingan-postingan lucu seperti dagelan, apalagi yang tentang kucing dan anak bayi.
"Jangan-jangan, Gita lagi sibuk sama Faisal."
"Ah, ga mungkin."
"Eh tapi bisa aja."
Farrel: Ta, gue ke kosan lo ya?
Gita: LO BEGO MAU KE KOSAN CEWEK JAM SETENGAH 10 MALEM?!
Farrel: Ngegas lo
Gita: Abisan, lo gila. Sinting, juga!
Farrel: Sama aja
Gita: Serah lo, Rel. Ngantuk gue
Farrel: Ngapain blm tidur?
Gita: Tadi jam 6 baru kelar beresin kamar. Barusan abis ngerjain pr. Lo sendiri?
Farrel: Iya, Ta, gue lagi sendiri. Mau nemenin nggak?
Gita: Iyain biar fast
Farrel: Tidur sana, Ta. Besok gue jemput jam set 6
Eh, udah ga di bales?
Posthink aja, Gita udah tidur
[26.08.17]

KAMU SEDANG MEMBACA
Sekali Lagi [COMPLETE]
Short StoryGita memang terlahir dengan tingkat kepekaan yang kurang. Kepekaan disini, merujuk pada, kode-kode. Bukan. Bukan kode seperti sandi rumput. Tapi kode hati, aduh. Gita selalu menganggap kode-kode itu hanya sebagai bercandaan, kepura-puraan, dan... g...