Ketika matanya sudah menangkap sosok Faisal, Gita yang tadinya duduk di halte segera berdiri dan nyengir. "Saal!" Tangannya melambai.
"Ayo buruan."
Gita menurut. Tangan kirinya memegang pundak Faisal sebagai tumpuan. "Udah, Sal."
Faisal langsung menjalankan motornya dengan cukup cepat karena langit sore kali ini mulai mendung.
"Dulu pas kita masih pacaran, lo selalu megang tangan gue kalau gue meluk lo, loh, Sal."
"Lo mau ngajak balikan?"
"Emang lo mau?"
Iya.
"Gak."
"Penonton kecewa."
"Lebay lo."
[4.08.17]

KAMU SEDANG MEMBACA
Sekali Lagi [COMPLETE]
Short StoryGita memang terlahir dengan tingkat kepekaan yang kurang. Kepekaan disini, merujuk pada, kode-kode. Bukan. Bukan kode seperti sandi rumput. Tapi kode hati, aduh. Gita selalu menganggap kode-kode itu hanya sebagai bercandaan, kepura-puraan, dan... g...