Gita tersenyum simpul melihat salah satu foto yang baru saja ia download dari akun facebook lamanya saat masih SMP.
Pada foto itu terdapat sosok Farrel, dirinya sendiri juga Faisal. Dimana mereka masih menjadi tiga serangkai yang damai. Sebelum dirinya jadian dengan Faisal dan dua cowok itu menjadi tidak akur.
"Ya Allah, Faisal sama Farrel masih ucul begini," gumam Gita.
"By the way, kapan terakhir gue ngomong sama Farrel, ya?"
Seketika itu, air muka Gita berubah drastis saat mengingat ia melihat Farrel berpelukan dengan cewek yang dia tau namanya adalah Andri di koridor.
"Pasti itu cuma sebagian dari fans Farrel. Dia kan populer di sekolah." Gita menggumam.
Namun entah mengapa, kalimat yang diucapkan Putra tempo hari kembali terngiang di kepalanya.
"Ya kalau emang bener, berarti Farrel mau move on dari lo. Salah lo yang nggak pernah peka kalau dia ngode lo."
"Farrel pernah ngode apaan sih, ke gue?" Gita mengacak rambutnya. Mungkin, dia terlahir dengan tingkat kepekaan yang sangat amat rendah.
"Masa sih?" Gumamnya lagi. Lalu ia menggeleng-geleng. "Nggak mungkin, lah! Bego lo, Git!" Gita malah menepuk jidatnya.
"Ya kali Farrel suka sama gue. Haha, nggak mungkin."
[21.09.17]
maapkeun kemarin saia tida update, buntu gengs
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekali Lagi [COMPLETE]
ContoGita memang terlahir dengan tingkat kepekaan yang kurang. Kepekaan disini, merujuk pada, kode-kode. Bukan. Bukan kode seperti sandi rumput. Tapi kode hati, aduh. Gita selalu menganggap kode-kode itu hanya sebagai bercandaan, kepura-puraan, dan... g...