[48]

1.3K 205 5
                                    

Gita memilih bangku di pojok kafe yang di atasnya ada AC. Setelah memesan dua Udang Keriting dan milkshake, Gita mencondongkan tubuhnya pada Faisal yang ada di depannya, berbatasan dengan meja kayu berbentuk persegi panjang ini.

"Gue bingung, Sal."

"Farrel? Kenapa dia?" Respon Faisal.

"Dia cowok. Tapi rasanya, lama kelamaan gue nggak bisa nebak dia. Sumpah, Sal, nggak ketebak. Padahal katanya, yang sulit ditebak itu cewek."

"Emang, lo mau nebak dia dari sisi mananya, sih?"

"Dia menjauh. Pas gue deketin, dia justru kayak menghindar. Gue teh kudu ngapain?" Gita menyeruput milkshake disebelahnya, lalu meletakkan kepalanya di atas meja dengan tangannya menjadi penumpu.

"Makanya, Git, kalau lo emang nggak ada perasaan buat Farrel, jangan kasih harapan. Tau kan, rasanya di php-in?"

"Gagal paham."

Faisal menghela napasnya. "Gini deh, jujur sama gue, lo ada perasaan nggak sama Farrel?"

"Ada nggak yaaa?"

Jari tengah Faisal mendorong jidat Gita. "Serius. Gue pengin masalah kalian kelar."

Walaupun, Git, sebenarnya gue nggak masalah lo begini sama Farrel karena gue bisa terus sama lo. Tapi gue tau, hati lo bukan buat gue, tapi Farrel. Percuma kita terus sama-sama kalau disini, yang rasain suka cuma gue, sepihak.

"Ada, Sal. Dari dulu, dari sebelum kita pacaran."

Faisal yang tadinya hendak memasukan udang krispi ke dalam mulutnya jadi enggan, ia mengembalikan ke atas piringnya.

"Jangan bilang selama lo pacaran sama gue, lo tetep suka dia?"

Gita menunduk. "Iya, Sal. Gue emang jahat banget, ya? Gue sama sekali nggak menghargai lo."

Faisal ingin marah, sebenarnya. Tapi kalau dia sampai terbawa emosi, masalah ini bukannya selesai, nalah melebar kemana-mana.

"Enggak. Lo nggak jahat. Perasaan emang nggak bisa dikendalikan, Git. Nggak bisa ditebak juga. Makanya ada  ada istilah cinta pandangan pertama."

"Maaf, Sal."

"Santai, nggak usah sedih begitu. Nanti malem prom, kan?"

Sepertinya, Gita ingat sesuatu.

"Lah, mampus, Sal!" Gita berdiri tegap. Suaranya yang nyaring membuat pengunjung di kafe ini menoleh ke arahnya.

"Apa?"

"Gue belom ambil dress di tante! Ayo, anterin. Udah jam lima ini."

Selalu aja rempong, Git, batin Faisal tertawa. Tapi gue suka

[7.10.17]

yha, abis ini end:'(

Btw, yang nyider di beberapa bab, hargai daku dong:v cukup doi yang nggak hargain aku, kalian jangan ikutan:(

Sekali Lagi [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang