[38]

1.3K 151 2
                                    

Semua anak kelas Gita diam ketika ketua kelas mereka kembali dari ruang pertemuan sambil bersiul riang.

"Apa sih? Kayak yang baru ena ena aja muka lo!"

"Gobs..." desis sekelas.

"Ya gitu, gue abis ena ena."

"Sama kucing nih, pasti?"

"Temen gue abis minum arak nih, kayaknya. Sengklek semua otaknya."

"Minggu depan pas prom-nya anak kelas dua belas kita boleh dateng gengs! Bawa pasangan juga, asik gue bisa bawa Gita," ujar Salavi selaku ketua kelas.

Ketika Gita dan Farrel sama-sama menoleh ke arahnya, Salavi meringis. "Iya iya, Gita punya Farrel. Gue bukan tukang tikung."

"Dianya udah punya pacar baru!" Seru Farrel sambil memandang ke arah layar ponselnya. Menyindir Gita. Farrel tidak tahu kalau Gita menatapnya dengan sebal.

"Dianya juga udah peluk-pelukan di koridor kok!" Balas Gita, entah kenapa, ia merasa kesal.

Gita, lo nggak cemburu kan?

"Alah, sok tengkar lo berdua! Jadian sono. Friendzone mulu mana enak sih?"

"Yang sana menikmati kok, gue mah apa, nggak bisa ngapa-ngapain selain ngode. Tapi capek ah gue, ngode mulu dianya nggak peka. Sakit hati dedek," balas Farrel mendramatisir. Walaupun 75% ia berbicara seperti ini, dia memiliki harapan sekali lagi, siapa tahu Gita peka.

Putra melirik Farrel di sebelahnya. Walaupun Farrel tidak terlihat sedang memikirkan sesuatu, Putra tau ada rasa kecewa yang menyelinap diri Farrel.

"Rel, udah. Seriusin Andri, jangan bikin dia sakit. Lo tau dia cinta banget sama lo. Pertahanin. Jangan lo sia-siain."

Farrel meletakkan ponselnya di atas meja, lalu memutar tubuh menghadap Putra. "Gue udah coba buat lupain Gita dan balas perasaan Andri. Tapi itu nggak segampang yang lo pikirin. Lo sendiri tau kan, gue udah suka sama Gita berapa tahun?"

Putra menghela napasnya. Masalah lo berdua kenapa serumit ini, sih?

[22.09.17]

Sekali Lagi [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang