Ketika bel istirahat berbunyi, Gita langsung memutar tubuhnya menghadap Farrel. "Farrel, kantin, kuy?" Ajaknya. "Laper gue."
Farrel menggeleng. "Lo aja, Ta. Gue mau tanding sama anak IPA."
Farrel bisa melihat gurat kecewa di wajah Gita. "Ya udah, deh. Tanding apa sih emangnya?"
"Basket. Udah, ya. Jangan makan pedes-pedes, jangan minum coffee, lambung lo nggak kuat. "
Nyatanya, gue nggak pernah bisa buat berhenti perhatian sama lo, Ta.
[11.09.17]
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekali Lagi [COMPLETE]
Historia CortaGita memang terlahir dengan tingkat kepekaan yang kurang. Kepekaan disini, merujuk pada, kode-kode. Bukan. Bukan kode seperti sandi rumput. Tapi kode hati, aduh. Gita selalu menganggap kode-kode itu hanya sebagai bercandaan, kepura-puraan, dan... g...