Gita dan Farrel masih berada di dalam kelas walaupun bel pulang sudah berbunyi. Keduanya duduk bersebelahan tanpa saling berbicara karena catatan Sosiologi pada papan tulis belum tersalin semua pada buku catatan mereka.
"Ta, gue kesel, pengin pulang," keluh Farrel. Padahal, dia baru menyalin seperempat-nya.
"Gue juga kali, Rel. Tapi besok lusa kita ulangan, kalau kita enggak ada catatan gimana bisa belajar? Apalagi itu yang di papan nggak ada di buku paket."
"Bolot banget. Kenapa nggak di foto aja ya, terus entar baru di salin di buku catatan pas udah di rumah."
"Ah, iya! Ngomong kek, dari tadi!" Gita menyundul kepala Farrel yang langsung melotot.
"Nggak sopan, Tata!"
"Nama gue Gita, Farrel. Bukan Tata!"
"Suka-suka gue."
"Nyebelin lo, Bangsa—"
"Kode minta disumpel pake bibir gue mulut lo?" Farrel tertawa keras melihat Gita yang langsung diam. "Eeet, tunggu gue, elah!" Teriak Farrel saat Gita berjalan keluar kelas, meninggalkannya.
"Ogah, lo mesum!"
[11.08.17]
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekali Lagi [COMPLETE]
Short StoryGita memang terlahir dengan tingkat kepekaan yang kurang. Kepekaan disini, merujuk pada, kode-kode. Bukan. Bukan kode seperti sandi rumput. Tapi kode hati, aduh. Gita selalu menganggap kode-kode itu hanya sebagai bercandaan, kepura-puraan, dan... g...