Follow (Atinrohayati)
.
.
."Gue tau konsekuensinya jatuh cinta sama dia. Tapi lo tenang aja karena untuk sekarang itu bukan masalah bagi gue."
Shelyna Darra.
***
Hari ini adalah hari yang paling menyebalkan bagi Shelyn. Bagaimana tidak, di hari pertamanya sekolah setelah libur panjang. Shelyn harus sekolah tanpa persiapan sedikitpun dan itu terjadi karena Abi yang tak membangunkannya kemarin malam.
Shelyn yang biasanya mandi selama setengah jam hari ini ia hanya bisa mandi dalam lima menit, belum lagi ia harus mempersiapkan peralatan sekolahnya yang belum siap. Sedangkan Abi, ia terlihat asik bermain games sambil menunggu Shelyn yang sedang bersiap. Ia sama sekali tidak merasa bersalah sedikitpun atas kejadian yang menimpa Shelyn hari ini. Bagaimana bisa Shelyn tidak kesal pada Abi?
Setelah berpamitan pada Maya, Bundanya Shelyn. Mereka berdua pun kelur dari rumah Shelyn. Abi berjalan ke arah motor matic-nya, di sampingnya sudah ada Shelyn yang menatapnya dengan kesal.
"Buruan." kesal Shelyn sambil memakai helmnya.
"Iya iya sabar dikit napa." Abi menaiki motornya lalu memakai helm. Tanpa di suruh pun Shelyn dengan senang hati naik di belakang Abi.
Abi menjalankan motornya dengan kecepatan rata-rata, walaupun Shelyn sudah memintanya untuk lebih cepat tapi Abi tak mendengarnya. Ia masih mementingkan keselamatan mereka berdua, menurutnya lebih baik terlambat tapi selamat daripada cepat tapi berakhir di rumah sakit. Sungguh itu terdengar sangat mengenaskan.
Setelah lima belas menit mereka lewatkan dengan berdebat selama di perjalanan menuju sekolah. Akhirnya Abi dan Shelyn sampai di sekolah tepat sedetik sebelum satpam sekolah menutup gerbang.
Shelyn turun dari motor Abi dengan kesal, ia memberikan helm yang ia pakai ke tangan Abi dengan paksa lalu pergi begitu saja tanpa berkata apapun.
Abi hanya bisa menghela napas. Seperti itulah Shelyn jika ia sedang marah ia tak akan bicara pada Abi sampai Abi meminta maaf dan membujuknya dengan seribu satu cara. Namun, Abi tak terlalu memikirkannya karena hal seperti ini sudah biasa terjadi dan Abi sudah tau cara agar Shelyn kembali mau bicara dengannya.
***
Shelyn berjalan menuju kelasnya dengan menghentak-hentakan kakinya sambil menunduk. Bibir kecilnya tak henti-henti mengumpati Abi dengan berbagai kata kasar. Level kekesalannya sudah berada di level paling atas dan itu semua karena Abi.
"Udah salah gak minta maaf malah ngeselin dasar kuda nil Thailand awas aja lo kalau gak minta ma--"
Bukss..
"Aduh..." Shelyn memegang dahinya yang tak sengaja menabrak punggung seseorang. Ia mendongkak melihat siapa yang tak sengaja ia tabrak itu.
Deg! Jantung Shelyn serasa berhenti berdetak saat melihat seorang cowok yang tak sengaja ia tabrak itu. Dia adalah Adhwi Alfahwi, salah satu cowok most wanted sekaligus kapten basket di sekolahnya dan dia adalah cowok satu-satunya yang mampu membuat hati Shelyn berdesir sangat hebat seperti saat ini.
"Lo gak papa?" tanya Adhwi sambil memerhatikan dahi Shelyn.
Demi Neptunus yang jauhnya minta ampun, Shelyn gugup setengah mati saat Adhwi menatapnya dengan begitu lembut. Ingin sekali Shelyn berteriak dan memeluk Adhwi namun ia berusaha menahan gejolak itu sekuat tenaga. Ia tak mungkin melakukan itu karena jika itu terjadi maka Adhwi pasti akan ilfeel dan menganggap dirinya aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELYNA [End]
Teen FictionKita pernah saling mencintai begitu dalam. Sampai aku lupa bagaimana untuk berhenti. Kita pernah saling mendekap dalam pelukan. Sampai aku tak ingin untuk melepaskan. Aku dan kamu begitu menikmati rasa itu. Namun, kita melupakan satu hal. Dia yang b...