28- Hujan!

2.1K 113 4
                                    

"Kamu adalah bentuk terindah yang Tuhan berikan untukku. Dan mau bagaimanapun aku akan menjagamu agar kamu tetap ada disampingku."

Adhwi Alfahwi

Adhwi Alfahwi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setiap orang butuh seseorang yang siap mendengarkannya untuk berbagi cerita, entah itu suka maupun duka. Tapi tak semua orang bisa memahami arti cerita itu dan Abi sangat bersyukur karena Tera, teman semasa kelas 10 nya dulu mampu memahami semua ceritanya. Setelah berbagi cerita dengan Tera, Abi sedikit lebih lega dan beban pikirannya terasa lebin ringan.

Seperti yang tadi Abi katakan, Tera adalah temannya semasa kelas sepuluh Abi. Mereka berdua cukup dekat karena dulu setiap Tera mempunyai masalah ia selalu bercerita kepada Abi. Sehingga tak aneh lagi jika Abi tanpa ragunya menceritakan masalahnya kepada Tera. Walaupun mereka sudah hampir dua tahun tak bertemu karena kelas yang berbedan, terlebih lagi Tera yang selalu bersembunyi di belakang sekolah namun rasa saling memahami itu masih tetap ada.

"Gue tau yang lo rasain karena gue juga pernah ada di situasi itu dan lo juga tau tentang itu. Cinta sepihak itu menyakitkan Bi!" ucap Tera sambil menyandarkan tubuhnya di tembok seperti Abi. "Tapi lo lebih beruntung Bi, karena lo cowok yang walau bagaimana pun lo bisa ngutarain rasa suka lo itu, sedangkan gue cuma bisa diem, karena takdir seorang cewek itu dikejar bukan mengejar."

Abi menengok ke arah Tera, "lo masih suka cowok itu?"

Tera tersenyum picik, "seberapa besarpun gue berusaha melupakan rasa itu, rasa itu tetep masih ada Bi! Bahkan gue rasa tiap harinya rasa itu makin bertambah."

"Kenapa lo gak coba ngomong sama dia?" ujar Abi.

"Seperti yang tadi gue katain Bi! Takdir cewek itu dikejar bukan mengejar."

"Tapi takdir juga bisa berubah Ra, jika cowok yang lo suka gak ngejar lo kenapa gak coba aja lo yang ngejar dia."

Tera tersenyum kecil, "dia gak bisa gue kejar Bi! Dia terlalu sempurna dan walaupun gue kejar dia, dia gak mungkin ngelirik gue,"

Abi mendecak kesal, "lo belum coba tapi lo udah pesimis duluan. Kalau lo gak coba mana mungkin lo tau hasilnya gimana nanti! Lo harus coba Ra! Apa salahnya mencoba?"

Tera menghela nafas panjang, "apa gue harus ngelakuin itu Bi?"

"Ya lo harus!" tegas Abi lalu berdiri, "makasih Ra lo udah dengerin cerita gue," lanjutnya sebelum akhirnya ia pergi meningalkan Tera yang menatap kepergian Abi dengat tersenyum kecil.

"Gue akan coba Bi!"

***

Sepulang sekolah Zean dan Sella pergi ke toko buku. Dengan semangat Sella berlarian mencari novel yang sudah dari tiga hari ingin ia beli itu, sedangkan dibelakannya Zean hanya bisa mendesah berat melihat kelakuan Sella yang tidak seperti orang normal itu.

SHELYNA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang