4-Dream Catcher

3.9K 335 120
                                        

"Happiness is simple."

Shelyna Darra.

***

Kedua mata Shelyn tak lepas dari sosok seorang cowok yang kini tengah menderibble bola basket di tengah lapang. Shelyn begitu terpesona dengan ketampanan Adhwi, ditambah lagi keringat Adhwi yang membuat rambutnya basah menambah kesan keseksian cowok berkulit putih itu.

Shelyn tersenyum saat Adhwi tersenyum ke arahnya. Hatinya begitu berbunga-bunga hanya karena melihat cowok itu tersenyum ke arahnya. Hingga akhirnya kebahagiaannya lenyap ketika sebuah tangan kekar menoyor kepalanya.

"Ngapain lo disini?"

Shelyn mendelik kesal. "Lo yang ngapain disini? Ganggu aja."

Seolah tak mendengar kekesalan Shelyn, Abi malah ikut duduk di tepi lapangan bersama Shelyn.

"Enak juga ya duduk disini, adem!" ujar Abi sambil mengangkat wajahnya dengan kedua mata tertutup.

"Yaiyalah orang lo duduk di samping bidadari kayak gue," sahut Shelyn dengan pedenya.

Abi memutar kepalanya sebilan puluh derajat, ia menatap Shelyn dengan tak percaya.

"Bidadari? Gak salah? Gue baru tau tuh ada bidadari sebuluk lo." cibir Abi.

"Sialan!" umpat Shelyn dengan tatapan menghunus tajam Abi.

Shelyn memalingkan wajahnya ke tengah lapangan, lalu ia tersenyum kembali saat melihat Adhwi tengah berjalan ke arahnya sambil tersenyum.

"Hai Lyn!" sapa Adhwi.

Shelyn tersenyum, "Hai Adh!"

Adhwi balas tersenyum, "nanti jadikan?"

Yeah, hari ini Shelyn dan Adhwi mempunyai rencana untuk pergi menonton film bersama. Kemarin Adhwi mengajaknya dan dengan senang hati Shelyn mengiyakan ajakan Adhwi. 'Kesempatan langka jangan di sia-siain', itulah yang dipikirkan Shelyn kemarin.

"Iya jadi kok!"

"Oke nanti aku jemput kamu."

"Kalian mau kemana?" tanya Abi membuat Shelyn dan Adwhi menatap kearahnya.

"Kepo!" balas Shelyn.

Adhwi tersenyum mendengar jawaban cewek berpipi tirus itu. Sedangkan Abi mendesis pelan.

"Lucu banget kamu," Adhwi mengacak puncak rambut Shelyn dengan gemas.

Shelyn menampilkan deretan giginya. Sungguh sikap Adhwi yang seperti ini membuat Shelyn semakin menyukai Adhwi.

"Jijik banget senyuman lo Lyn," cibir Abi sambil berdiri dan pergi dari sana.

Adhwi menaikan sebelah alisnya, "dia kenapa?"

"Gak tau, lagi pms kali."

Adhwi menggeleng kecil, "kamu pikir dia cewek?"

Shelyn tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya. Shelyn sungguh bahagia, mimpinya untuk bisa dekat dengan Adhwi akhirnya tercapai. Shelyn selalu berharap jika kedekatan ini bukan hanya untuk sementara tapi untuk selamanya.

***

Sore ini Adhwi benar-benar datang menjemput Shelyn. Ia terlihat begitu tampan walaupun hanya mengunakan kaos putih polos yang di balut dengan jaket denimnya serta celana jeans berwarna hitam. Shelyn bahkan sampai terpukau dengan mahluk tampan ciptaan Tuhan itu.

Adhwi tersenyum sambil membukakan pintu mobil untuk Shelyn. Entah mengapa perlakuan kecil Adhwi tersebut dapat membuat pipi Shelyn merah merona.

SHELYNA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang