"Setiap orang mempunyai sisi rapuh. Termasuk orang yang selalu terlihat kuat."
Devano Norvin
***
Bahagia itu sederhana, tak perlu mewah. Hanya dengan melihat senyum orang yang kita sayangi saja sudah membuat kita bahagia. Apalagi jika alasan senyumnya itu adalah kita.
Seperti halnya Shelyn yang bahagia saat melihat Adhwi tersenyum dan Adhwi yang juga bahagia saat melihat Shelyn tersenyum. Saling melengkapi, saling menyanyangi, dalam ikatan cinta.
Jujur saja! Adhwi yang awalnya hanya tertarik kepada tingkah lucu Shelyn. Diam-diam menyimpan rasa dan sekarang Adhwi tak bisa mengelak lagi dengan apa yang dirasakannya. Adhwi jatuh cinta pada Shelyn. Hingga rasanya ia tak ingin kehilangan Shelyn.
Shelyn tersenyun cerah secerah cuaca di hari minggu ini. Shelyn mengayun-ayunkan tangannya yang saling menggenggam dengan Adhwi. Hanya dengan berjalan di taman sambil bergandeng tangan saja mampu membuat Shelyn bahagia.
"Adh pengen itu!" tunjuk Shelyn pada sebuah kedai es krim disebrang jalan.
"Yaudah ayok!" ajak Adhwi sambil mengajak Shelyn menyebrang.
Mereka memasuki kedai es krim itu dengan semangat apalagi Shelyn. Matanya berbinar saat melihat berbagai macan es krim.
"Mbak yang ini ya?" tunjuk Shelyn pada es krim vanila yang terlihat sangat enak dimatanya itu.
Adhwi tersenyum simpul melihat tingkah Shelyn yang seperti anak kecil itu lalu kedua matanya beralih melihat sebuah bando di atas meja. Tanpa bertanya siapa yang punya Adhwi mengambil bando itu dan memasangkannya dikepalan Shelyn.
Lucu! Itulah kata yang tepat untuk menjabarkan penampilan Shelyn sekarang. Bando dan es krim yang ada ditangannya semakin membuat Shelyn seperti anak kecil.
"Adh kamu apaan sih?" tanya Shelyn sambil ingin melepas bando itu.
Dengan cepat Adhwi menurunkan kembali tangan Shelyn, mencegah ia untuk melepas bando itu. "Jangan dilepas. Lucu tau!"
Shelyn memberengut, "tapi nanti aku kayak anak kecil!"
"Biarin. Biar keliatan gemes!" ucap Adhwi sambil mencubit pipi Shelyn dengan gemas.
"Tapikan malu!"
"Kenapa malu, kamu tetep keliatan cantik kok!"
Adhwi merogoh ponselnya lalu meminta tolong mbak penjual es krim itu untuk memfoto mereka berdua. Dengan senang hati mbak penjual itu menerima ponsel Adhwi. Namun, Shelyn menolak dengan alasan malu jika harus memakai bando.
"Gak ahh!" tolaknya.
"Sekali aja!" mohon Adhwi.
"Gak!"
"Please! Kamu keliatan lucu kok!"
Mbak yang sedari tadi sudah siap untuk membidik hanya bisa menggelengkan kepala menyaksikan tingkah kedua remaja itu. Diam-diam ia jadi ingat masalalunya dulu saat ia masih berusia seumuran dengan mereka. Haha! Apaan sih!
"Aku gak mau Adhwi..." tolak Shelyn. "Dan yang menurut aku lucu itu, ya kayak gini nih." Shelyn menyodorkan es krimnya ke hidung Adhwi dan setelah itu ia terbahak-bahak melihat hidung Adhwi yang penuh es krim vanila.
Mbak yang tadi dimintai untuk memfoto merekapun ikut tertawa dan membidik moment kebahagian kedua remaja itu. Namun, sayang wajah lucu Adhwi yang terkena es krim itu tak terlihat karena Adhwi membelakangi kamera, sedangkan Shelyn terlihat bahagia dengan tawa di wajahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/118373065-288-k348474.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELYNA [End]
Ficção AdolescenteKita pernah saling mencintai begitu dalam. Sampai aku lupa bagaimana untuk berhenti. Kita pernah saling mendekap dalam pelukan. Sampai aku tak ingin untuk melepaskan. Aku dan kamu begitu menikmati rasa itu. Namun, kita melupakan satu hal. Dia yang b...