Apakah ini akhir kisah kita? Dimana kamu memilih pergi dan meninggalkan sejuta kenangan yang pernah kita ukir bersama?
Shelyna Darra
***
Kata orang cinta bisa datang karena terbiasa dan sekarang Zean percaya itu benar adanya. Zean menghela napas berat lalu berdiri dan menyampirkan tasnya di sebelah pundaknya. Ia berjalan keluar kelas dengan pikiran yang berkecamuk.
Sella yang melihat Zean pergi pun ikut berdiri lalu menyampirkan tasnya berniat untuk mengejar Zean. Tapi sebelum ia pergi, Sella terlebih dahulu berpesan pada teman sekelasnya untuk menyampaikan pesan pada Shelyn dan Abi bawah mereka berdua pergi duluan. Setelah itu Sella pun berlarian mencari Zean yang sudah hilang di lorong sekolah.
Sella berlarian ke parkiran tapi nihil disana tidak ada Zean dan motor Zean pun masih terparkir disana. Sella memutuskan untuk mencari Zean di ke taman sekolah tapi tetap saja Sella tak menemukannya.
Sella memberengut kesal, "kemana sih tuh anak," ia menghentak-hentakan kakinya di koridor. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat seorang cowok yang ia cari tengah duduk di anak tangga yang menuju rooftop.
Dengan cepat Sella menghampiri cowok itu, "lo ngapain sih disini?" tanyanya sambil duduk di samping Zean.
Zean melirik Sella sekilas lalu menghela napas pelan.
"Lo ada masalah?" tanya Sella yang melihat Zean yang menekuk wajahnya.
Zean menggeleng, "gue cuma lagi bingung."
Sella menyerngit, "bingung kenapa?"
Zean mengubah posisinya menjadi menghadap ke arah Sella. "Gue suka sama seseorang." ceritanya.
Untuk beberapa saat Sella terdiam, hatinya tiba-tiba bergemuruh dengan hebat. Banyak pertanyaan di benaknya, tentang siapa cewek yang Zean suka? Dan kenapa ia merasa tak terima Zean menyukai seseorang.
Sella tersenyum menyembunyikan rasa aneh yang ada di hatinya. "Siapa? Beruntung banget cewek yang di sukai lo itu!" ucapnya sambil mengalihkan tatapanna dari Zean.
"Lo!" sahut Zean cepat membuat Sella kembali menatap Zean dengn mata membulat.
"Gue suka sama lo Sell!" ucap Zean lagi. "Kebersamaan kita selama ini diam-diam membuat gue nyaman dan rasa nyaman itu kini berubah jadi rasa suka dan ingin memiliki. Gue cinta sama lo Sell,"
Sella terdiam dalam keterkejutannya. Ia tak percaya jika orang yang selama ini selalu ada untuknya itu diam-diam menyukainya. Ada rasa bahagia dalam hatinya saat mengetahui jika cowok yang kini menatapnya penuh harap itu menyukainya.
"Sella Alfira, gue mungkin bukan cowok yang sempurna. Tapi apa lo mau jadi bagian hidup gue dan melengkapai ketidaksempurnaan gue. Will you my girlfriend?"
Mata Sella berkaca-kaca dengan cepat ia menggangguk dan menghampur ke pelukan Zean. "Gue mau, gue juga cinta sama lo."
Zean tersenyum bahagia, akhirnya ketakutannya akan cintanya bertepuk sebelah tangan itu tak terjadi. Zean memblas pelukan Sella, "makasih Sell! Maasih," lirihnya.
"Ekhem...ekhem...bau-bau makanan geratis nih Lyn!" ucap seseorang yang berdiri di belakang mereka berdua membuat Zean dan Sella melepaskan pelukannya.
Mereka berdua menengok bersamaan, mata Sella membulat saat melihat Abi dan Shelyn tengah berdiri di anak tangga di belakangnya.
"Ke-kenapa kalian bisa ada disini!" tanya Sella terbata.
Abi mengendikan bahu tak acuh, "seharusnya kita yang tanya, kenapa kalian gak ngajak kita makan sekarang aja. Iya gak Lyn?" tanya Abi sambil mengedipkan sebelah matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELYNA [End]
Novela JuvenilKita pernah saling mencintai begitu dalam. Sampai aku lupa bagaimana untuk berhenti. Kita pernah saling mendekap dalam pelukan. Sampai aku tak ingin untuk melepaskan. Aku dan kamu begitu menikmati rasa itu. Namun, kita melupakan satu hal. Dia yang b...