15-Anaknya Bunda Hana!

2.4K 160 11
                                    

"Kamu hanya milikku, akan tetap menjadi milikku dan aku harap akan terus seperti itu!"

Adhwi Alfahwi.

***

Adhwi membanting tubuhnya di bangku kelas. Ketiga sahabatnya yang sedang asik membicarakan sesuatupun beralih menatapnya. Diga adalah orang pertama yang langsung membalikan tubuhnya ke arah Adhwi.

"Adh si Dave udah kalah duluan!"

Adhwi menyerngit, "kalah apa?"

"Aishh pikun juga lo Adh," sahut Sefan sambil menoyor kepala Adhwi.

"Itu loh soal taruhan kita, si curut Dave udah kalah aja karena gak kuat kalau gak ganti mainan." jelas Deki.

"Oh!" jawab Adhwi singkat dan sangat jelas. Ia tak begitu tertarik dengan topik yang dibahas para sahabatnya itu. Bahkan ia ingin sekali membatalkan taruhan itu namun, ia tahu kelima sahabatnya itu tak akan membiarkan itu terjadi.

"Oh doang?" ucap Diga tak percaya.

Adhwi memutar bola mata malas, "ya trus gue harus gimana? Heboh kayak lo? Najis!"

"Aisshh!"

"Senggaknya lo bahagia kek karena kita punya kesempatan buat morotin isi dompetnya satu curut itu." sahut Deki yang langsung diangguki oleh Diga dan Sefan.

"Apa lagi gue, bahagia banget gue kalau menang siap-siap aja kalian berlima gue mintai segerobak ayam goreng!" cengir Diga.

"Anjing gak bermutu banget keinginan lo Ga!" decak Deki.

"Ya mau gimana lagi Dik, yang ada di otak kembaranya Upin Ipin ini 'kan cuma ayam goreng kalau gak paling vidio yang suka ditontonya tengah malem itu!" cibir Sefan.

Sedangkan Diga hanya semakin menyengir lebar mendengar cibiran dari mulut sahabatnya yang paling waras sedikit itu! GARIS BAWAHI! SEDIKIT!

"Si Dave sama si Rega kemana?"

Ketiga cowok yang sedang asik saling mencibir itu beralih menatap Adhwi.

"Si Dave lagi cari mangsa baru!" sahut Deki.

"Beda lagi kalau si Rega, dia lagi asik berduaan dibelakang sekolah." ucap Sefan.

"Yaudah gue juga mau nyamperin pacar gue, semua guru juga lagi ada rapatkan jadi otomatis semua kelas free!"

Adhwi berdiri hendak pergi namun ia teringat sesuatu. Ia melihat jam di pergelangannya lalu beralih menatap ketiga sahabatnya itu.

"Setengah jam lagi kumpul dilapangan kasih tau si Dave sama si Rega." suruh Adhwi. "Gue pergi!"

Setelah Adhwi pergi ketiga cowok itu menghela napas bersamaan.

"Ya gini deh nasib yang LDR!" lirih Deki.

"Yang lain pacar, kita cuma bisa liatin doang!" tambah Diga.

"Yaudah kalau gitu lo pada putusin aja pacar lo trus cari cewek lagi disini!" saran Sefan.

"Trus gimana sama keinginan gue buat dapet segerobak ayam goreng?" decak Diga.

SHELYNA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang