Follow me (Atinrohayati)
***
Saat dia akan pergi dan disini tinggal aku dan kamu. Kenapa aku belum bisa memilihmu? Kenapa dia masih ada dalam pikiranku? Sebenarnya siapa yang aku cintai?
Shelyna Darra
***
Setelah pulang sekolah kelima sahabat Adhwi memutuskan untuk pergi ke rumah Adhwi. Dan disinilah mereka sekarang berada, Sefan yang seperti biasanya duduk di sofa, Deki dan Rega yang sudah asik bermain ps, Dave yang sibuk bertukar pesan dengan calon tunangannya, dan Diga yang sibuk menonton vidio kartun dari negara Malaysia. Sedangkan Adhwi sendiri, dia tengah sibuk memasukan barang-barang bawaannya ke dalam koper.
"Berapa lama lo mau disana Adh?" ucap Sefan membuat Adhwi berhenti sejenak dari kegiatannya dan menoleh.
"Entahlah gue gak tau juga," sahut Adhwi sambil menutup kopernya, lalu berjalan menghampiri Sefan dan duduk disampingnya.
Sefan menatap Adhwi dengan curiga, "lo gak ada niat buat tinggal disana selamanya 'kan?"
Adhwi tersenyum, "bukan ide yang buruk juga."
Sefan mendecak, "awas aja kalau lo gak balik-balik." ucapnya serat akan ancaman.
Adhwi terkekeh geli, "selama apapun gue disana, yang penting lo semua jangan sampai lupa kalau gue itu tetep sahabat kalian. Begitu juga gue, gue gak mungkin lupa kalau gue punya sahabat sebaik kalian."
Mendengar ucapan Adhwi Rega yang tadinya sedang sibuk menyerang Deki mem-pause permainannya. Ia berbalik, dan menatap Adhwi.
"Lo harus janji satuhal sama kita Adh," ucap Rega membuat kelima cowok yang kini telah berhenti dari keasikannya sendiri-sendiri menatap ke arahnya.
Adhwi menyerngit, "apa?"
"Lo harus janji kalau lo bakalan balik dari sana dengan Adhwi yang udah sukses,"
Adhwi tersenyum kecil lalu mengangguk, "gue pasti balik dengan kesuksesan dan saat gue balik nanti gue juga pengen liat kesukses kalian."
Kelima sahabatnya itu tersenyum sambil mengangguk.
"Gue pasti bakalan kangen banget sama lo Adh," ucap Diga yang duduk di sebelah Adhwi sambil memeluk Adhwi dari samping.
"Gue juga," timpal Dave lalu memeluk Adhwi juga.
"Apalagi gue." sahut Rega dan setelah itu mereka semua saling berpelukan. Pelukan perpisahan yang entah kapan mereka akan bisa seperti itu lagi.
***
Di bawah terik matahari sore, Shelyn, Abi, Zean, dan Sella. Mereka berempat bersiap-siap untuk berlomba mengendarai sepeda.
"Siapa yang sampe duluan disana wajib neraktir yang kalah ya!" ucap Sella semangat.
"Siapa yang takut!" sahut Abi dengan tampang songongnya.
"Yaudah kita buktikan siapa yang bakal menang," Sella bersiap-siap berdiri di belakang Zean yang mengendarai sepeda.
Abi yang merasa tidak ada pergerakan dari Shelyn menoleh, "Lyn buruan naik," tak ada jawaban dari cewek yang tengah berdiri dengan tatapan kosong itu. Untuk sekali lagi Abi memanggilnya. "Lyn?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELYNA [End]
Ficção AdolescenteKita pernah saling mencintai begitu dalam. Sampai aku lupa bagaimana untuk berhenti. Kita pernah saling mendekap dalam pelukan. Sampai aku tak ingin untuk melepaskan. Aku dan kamu begitu menikmati rasa itu. Namun, kita melupakan satu hal. Dia yang b...