"Aku tak ingi sumber kebahagiaanku pergi karena itulah aku selalu menggenggam tanganmu. Tapi, karena kebodoganku tangan ini memaksa untuk pergi dari ini."
"Adhwi Alfahwi"
***
"Shelyn!"
Shelyn terpaku dengan kedua mata menatap sosok yang sudah hampir berminggu-minggu tak ia lihat itu. Dalam benaknya ia bertanya-tanya, kenapa dia tiba-tiba menemuinya? Apakah dia merindukannya seperti halnya yang dia rasakan?
"Aku mau ngomong!"
"Lo mau apa lagi?" sewot Zean.
"Gue mohon sama kalian, kasih waktu gue sebentar buat ngomong sama dia." mohon Adhwi.
"Tapi Shelyn gak ma--"
"Lo boleh ngomong sama dia," potong Abi.
"Tapi Bi!" perotes Sella.
"Gue tunggu di motor Lyn!" ucap Abi sebelum menarik Zean dan Sella untuk menjauh.
Adhwi maju selangkah mendekati Shelyn. Senyum di wajahnya terukir ketika Shelyn mendongkak untuk menatapnya.
"Hai!" sapa Adhwi.
Sungguh Shelyn benci situasi ini. Ia bingung hasus menyikapi Adhwi seperti apa. Haruskan ia terlihat biasa saja, setelah dirinya mengucapkan selamat tinggal dulu? Cepat katakan apa yang harus Shelyn katakan.
Senyum di wajah Adhwi perlahan memudar karena Shelyn hanya diam tanpa menjawab sapaannya. Adhwi tahu mungkin Shelyn masih marah dan kecewa terhadapnya tapi ia tak boleh menyerah begitu saja ini kesempatan terakhirnya untuk bisa bertemu Shelyn, cewek yang masih ada di hatinya.
"Besok aku mau pergi!" ucap Adhwi.
Tak ada jawaban dari cewek yang masih setia menatapnya itu.
"Aku mau ke Jerman, buat kejar cita-cita aku." Adhwi menunduk, "aku tau mau aku pergi atau enggak itu gak ada hub--"
"Semoga berhasil!" ucapan Adhwi terpotong dengan cepat Adhwi mendongkak dan menatap Shelyn.
Shelyn tersenyum tulus, "jaga kesehatan disana dan jangan lupa makan, sesibuk apapun kamu."
Adhwi tersenyum dan mengangguk, entah kenapa matanya tiba-tiba berkaca-kaca, mungkin ia terharu akan kepedulian Shelyn terhadapnya.
"Makasih!"
Shelyn mengangguk, "yaudah aku pergi."
"Tunggu!" cegah Adhwi dengan mencekal pergelangan tangan Shelyn membuat Shelyn mengurungkan niatnya untuk berbalik.
"Apa kamu mau ngabulin dua permintaan terakhir aku?"
Shelyn menyerngit, "apa?"
Adhwi tersenyum kecil, "pertama, aku mau ngabisin waktu hari ini sama kamu."
***
Adhwi dan Shelyn masuk kedalam cafe yang dulu sering mereka kunjungi. Tempat mereka dulu menghabiskan waktu bersama dan mengukis cerita indah. Namun, itu dulu sebelum semuanya menjadi hambar seperti sekarang.
Adhwi tersenyum, lalu mengedarkan pandangannya. "Lyn kamu inget dulu kita sering banget kesini?"
"Hmm...aku inget! Karena di cafe ini banyak cerita indah terukir tentang kita."
Adhwi tersenyum, "aku bahagia karena bisa duduk lagi disini bareng kamu."
Shelyn tersenyum lalu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHELYNA [End]
Genç KurguKita pernah saling mencintai begitu dalam. Sampai aku lupa bagaimana untuk berhenti. Kita pernah saling mendekap dalam pelukan. Sampai aku tak ingin untuk melepaskan. Aku dan kamu begitu menikmati rasa itu. Namun, kita melupakan satu hal. Dia yang b...