"Jahil itu hobi gue. Jadi jangan salahkan gue kalau gak bisa berhenti jahil, salahin aja tuh si jahil karena udah mau jadi hobi gue."
Shelyna Darra
***
"Killa?"
"Killa adalah cewek pertama yang buat aku sadar kalau semua cewek itu gak sama, tapi itu sebelum kejadian itu terjadi. Karena setelah kejadian itu terjadi aku kembali jadi cowok berengsek dan suka mainin hati cewek sesuka hati. Hingga akhirnya aku kembali sadar jika gak semua cewek itu sama setelah aku ketemu kamu dan aku harap kamu gak akan buat aku kecewa untuk kedua kalinya."
Shelyn tersenyum, "aku akan berusaha untuk itu. Tapi aku gak janji karena aku tau jika janji itu gak ditepati itu akan semakin menyakitkan."
Adhwi tersenyum, "gak papa. Aku percaya sama kamu."
"Adh kalau boleh tau kejadian apa yang terjadi antara kamu sama Killa?"
Adhwi menggeleng, "bentar lagi masuk, ayok kita ke kelas." ajaknya tanpa mau menjawab pertanyaan Shelyn. Shelyn mengerti, ia tak akan memaksa Adhwi untuk bercerita karena ia yakin suatu saat Adhwi pasti menceritakannya.
Shelyn tersenyum sambil mengangguk. Lalu berdiri dan Adhwi langsung meraih tangan Shelyn untuk ia genggam.
"Makasih karena kamu udah mau cerita sama aku. Dan maaf karena aku udah buat kamu inget lagi sama luka masalalu kamu."
"Gak papa! Tapi maaf karena aku belum bisa ceritain semua masalalu aku sama kamu."
Shelyn menggeleng kecil, "yaudah ayok ke kelas." ajak Shelyn sambil menarik Adhwi yang menggenggam tangannya.
***
Shelyn terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia melihat jam di atas nakas baru menunjukan puluk 4 sore yang artinya ia sudah tidur selama 2 jam setelah pulang sekolah tadi. Shelyn menunduk melihat baju seragam yang masih melekat ditubuhnya. Dengan malas ia menyibak selimut dan berjalan menuju kamar mandi.
Setelah setengah jam berlalu Shelyn keluar dari kamar mandi. Ia berjalan menuju lemari, ia mengambil kaos putih bertuliskan girl dan celana jeans pendek. Setelah mengenakannya dan menyisir rambut. Shelyn meraih ponselnya ia mengecek beberapa notifikasi namun tak ada satupun yang membuat ia tertarik.
Shelyn turun dari kamarnya menuju dapur, namun yang ia dapat di dapur hanya ada roti di atas meja. Ia belalih membuka kulkas namun bukan makanan yang diharapkan yang ia lihat. Di dalam kulkas itu hanya ada sayuran dan danging mentah.
Shelyn mengelus perutnya yang semakin keronconga. "Kayaknya bener deh kalau bunda pengen liat anaknnya mati kelaparan." lirihnya.
"Apa gue ke rumah Abi aja ya?" tanyanya pada diri sendiri.
Hingga akhirnya Shelyn pun memutuskan untuk pergi kerumah Abi. Untung saja rumah Abi tak jauh hingga Shelyn tak harus membutuhkan waktu lama untuk sampai dirumahnya. Shelyn masuk kedalam rumah Abi setelah sebelumnya berteriak salam.
Tanpa mencari yang punya rumah, Shelyn langsung saja pergi ke dapur rumah Abi. Disana ia melihat Sandra sedang memasukan berbagai sayuran kedalam kulkas.
"Sore tante!" sapa Shelyn dengan semangat.
Sandra menutup pintu kulkasnya dan berbalik menatap Shelyn. "Sore juga, kamu mau ketemu Abi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
SHELYNA [End]
Fiksi RemajaKita pernah saling mencintai begitu dalam. Sampai aku lupa bagaimana untuk berhenti. Kita pernah saling mendekap dalam pelukan. Sampai aku tak ingin untuk melepaskan. Aku dan kamu begitu menikmati rasa itu. Namun, kita melupakan satu hal. Dia yang b...