Ekstra Part 4 - Jepang

2K 92 0
                                        

Aku tidak ingin menghentikan waktu agar bisa lebih lama bersamamu. Karena aku lebih suka menghitung setiap detik waktu yang aku lewati untuk bisa selalu melihat senyum bahagia di wajahmu.

***

T

okyo, Jepang...

Setelah menempuh jarak yang cukup jauh dari Indonesia sampai Jepang. Akhirnya Shelyna dan Abi sampai juga di negara matahari terbit itu. Mereka menyewa hotel di kawasanan Shinagawa, Tokyo. Yaitu sebuah kota yang sangat terkenal di Jepang karena tepat di kawasan itu terdapat Tokyo Disneyland tempat destinasi wisata yang terkenal di seluruh dunia.

Setelah membuka pintu hotel Shelyn menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Sedangkan Abi menarik koper miliknya dan milik Shelyn ke dekat lemari. Abi melirik jam di pergelangan tangannya sudah menunjukan jam 9 malam waktu Jepang.

Abi menghela napas lalu melirik Shelyn yang berbaring. "Malam ini kita tidur aja ya? Besok pagi baru kita ke Disneyland!"

Shelyn mengguman kecil sebagai jawaban. Perjalanan yang cukup jauh membuat Shelyn sangat lelah. Rasanya ia ingin sekali pergi ke alam mimpi.

Abi menggeleng kecil lalu berjalan mendekati ranjang. Dengan perlahan Abi membuka sepatu yang masih di kenakan Shelyn, membuka kaus kaki serta jaket yang masih di kenakan cewek itu.

Shelyn hanya diam saja membiarkan Abi sibuk dengan kegiatannya. Ia terlalu malas untuk berbicara ataupun sekedar membuka matanya.

Abi mengusap pelan pipi Shelyn lalu mencium dahinya dengan lembut. "Selamat malam!"

Setelah itu Abi bangkit berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi. Ia memilih membersihkan dulu tubuhnya sebelum ikut pergi ke alam mimpi seperti Shelyn.

***

Dentingan ponsel yang berbunyi membuat tidur Shelyn terganggu. Dengan mata tertutup Shelyn mencari ponselnya yang berbunyi. Setelah mendapatkannya Shelyn membuka sedikit matanya lalu menggeser layar ponselnya untuk mematikan alarm yang sengaja ia buat.

Shelyn bangun dari tidurnya lalu mengedarkan tatapannya mencari sosok Abi. Shelyn tersenyum tipis saat mendapati Abi tengah tertidur di sofa yang tak jauh darinya. Dengan perlahan Shelyn turun dari ranjang dan menghampiri cowok yang masih terlelap itu.

"Abi!" panggil Shelyn sambil mencolek pipi cowok itu.

Shelyn terkekeh pelan saat Abi melengguh pelan sambil mengganti posisinya menjadi memiring.

"Abi! Bangun!"

"Bentar lagi!" jawab Abi serak tanpa membuka matanya.

"Yaudah!" ucap Shelyn sambil mengelus puncak kepala Abi dengan lembut.

Shelyn beranjak masuk kedalam kamar mandi. Tubuhnya sudah terasa sangat lengket karena keringat sejak kemarin. Hanya butuh tiga puluh menit Shelyn keluar dengan pakaian yang berbeda serta rambut yang di balut handuk.

"Kamu darimana?" tanya Shelyn heran saat melihat Abi baru saja menutup pintu hotel.

Abi tersenyum merekah lalu mengangkat pelastik yang ia bawa. "Aku beli sesuatu tadi."

Shelyn berjalan menghampiri Abi yang sudah duduk di sofa. Ia memerhatikan makanan yang dikeluarkan Abi dengan mata berbinar.

"Kamu makan duluan ya? Aku mandi dulu." suruh Abi.

Shelyn menggangguk lalu membiarkan Abi masuk kedalam kamar mandi. Sedangkan ia dengan semangat mencicipi semua makanan yang Abi beli.

Lima belas menit kemudian Abi keluar dari kamar mandi dengan baju yang berbeda serta rambut basah yang acak-acakan. Shelyn yang menyadari ke hadiran Abi tersenyum sambil menyuruh Abi duduk di sampingnya.

"Ayo makan!" ajak Shelyn.

"Suapin!" ucap Abi tanpa mengalihkan tatapannya dari ponsel di tangannya.

Shelyn mencebik namun tak ayal ia tetap menyuapi pacarnya yang malah asik bermain games itu. Dengan sabar Shelyn menyuapi Abi, sesekali ia menggeleng kecil saat Abi mengoceh sendiri.

"Bi! Hari ini kita jadi main ke Disneyland ya?"

"Hmm.."

"Pokoknya aku mau naikin semua wahana yang disana ya?"

"Iya!"

"Aku juga mau nonton parade sama beli aksesoris yang lucu-lucu, boleh ya?"

"Hmm.."

Shelyn yang merasa tak di anggap karena jawaban Abi yang singkat mencebik kesal. Ia meletakan sendok yang ia pegang dengan kasar. "Terus aja main game sampai tuh jari keriting." kesalnya.

Shelyn bersedekap dada dengan tubuh yang menyandar ke sandaran sofa. "Percuma aja kamu nemenin aku pergi kesini kalau kamunya malah asik sama game lebih baik kemarin aku pergi sama mama aja kalau gini." omelnya.

Abi mempause game-nya lalu menoleh. "Tadi kan aku udah jawab!"

Shelyn memutar bola mata, "terserah!" setelah mengatakan itu Shelyn beranjak berdiri sambil melepas handuk yang masih membalut rambutnya. Bibir cewek itu tak henti-henti mengomel dengan pelan. Abi yang samar-samar mendengar omelan Shelyn tersenyum kecil menganggap jika omelan Shelyn adalah hal yang lucu.

______________________________

SHELYNA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang