45-Untuk Shelyna Darra yang Aku Cinta

2.5K 123 9
                                    

Follow Me (Atinrohayati)
.
.
.

Jika aku sedang bermimpi, aku mohon siapa pun tolong bangunkan aku!

Shelyna Darra

***

Seorang gadis menatap nanar gundukan tanah di depannya. Yang awalnya ia pikir hanyalah kebohongan ternyata bukan. Yang awalnya ia pikir awal dari mimpi indahnya ternyata bukan. Dan yang awalnya dia bingung tentang hatinya kini ia tahu jawabannya. Namun, dia yang sebenarnya ia cintai itu kini telah pergi. Bukan pergi sebentar, satu tahun, dua tahun, lima tahu, ataupun sepuluh tahun, tapi dia pergi untuk selama-lamanya. Membuat ia tak bisa apapun selain terdiam dan menyesali yang telah terjadi.

"Lyn ayo pulang," ajak seorang cowok yang sedari tadi terdiam disampingnnya.

Shelyn menggeleng kecil masih dengan kedua mata yang menatap lurus batu nisan bertuliskan Adhwi Alfahwi.

"Kenapa harus dia Fan?" lirih Shelyn.

Sefan, cowok yang masih setia menunggu Shelyn menggeleng tak tahu.

"Kenapa harus dia," Shelyn menunduk dengan kedua tangan bertumpu pada gundukan tanah bertabur bunga di depannya.

Tangan Sefan terulur mengelus punggung Shelyn. Mencoba menguatkan cewek itu walupun dia sendiri bisa mengikhlaskan sabahatnya itu pergi.

Shelyn mengingat kembali percakaan mereka berdua kemarin sore.

"Kamu gak boleh nangis karena aku mau pergi dan mungkin gak akan pernah ketemu kamu lagi. Oke!"

Jadi maksud dari ucapan Adhwi kemarin adalah ini. Kenapa Shelyn begitu bodoh dalam mengartikan semua ini? Jika akan berakhir seperti ini Shelyn tak akan mungkin mau berjanji untuk tidak menangis. Karena berusaha untuk tidak menangis saat orang yang kita cintai pergi itu tidaklah mudah.

"Yayaya...aku gak percaya kalau kamu gak akan nangis. Kamu kan masih cinta sama aku, mana mungkin kamu gak nangis saat aku mau pergi."

Jika Adhwi tahu ia tak mungkin bisa untuk tidak menangis. Kenapa Adhwi membuat Shelyn berjanji untuk tidak menangis? Apakah Adhwi tidak tahu jika hanya diam sambil menyesali semua itu lebih berat.

"Kenapa? Kenapa kamu pergi secepat ini Adh! Kenapa?" mata Shelyn berkaca-kaca seberapa keraspun usahanya untuk tidak meneteskan air mata, tetap saja air itu bisa menerobos pertahanannya.

Shelyn mengusap air mata yang tak henti-henti keluar dengan punggung tangannya. "Ma-af aku gak bisa nepatin janji aku."

Mendengar kepiluan Shelyn sedari tadi, hati Sefan terasa teriris. Jika Adhwi bisa mendengar pengakuan Shelyn yang serat akan kepiluan itu apakah ia bahagia mengetahui jika cewek yang selama ini ia cintai itu sebenarnya masih mencintainya. Sefan mendongkak menatap langit yang mendung dan mulai menjatuhkan satu persatu cairan bening.

Kedua mata Sefan tertutup, "kita semua pasti merindukan lo Adh, kita semua sayang sama lo. Semoga lo tenang disana," lirih Sefan dalam hati.

Sefan mengeluarkan sebuah CD dari saku jaket yang ia kenakan lalu menyodorkan CD itu ke arah Shelyn. Shelyn menatap Sefan dengan bingung.

SHELYNA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang