Kita pernah saling mencintai begitu dalam. Sampai aku lupa bagaimana untuk berhenti. Kita pernah saling mendekap dalam pelukan. Sampai aku tak ingin untuk melepaskan. Aku dan kamu begitu menikmati rasa itu.
Namun, kita melupakan satu hal.
Dia yang b...
"Kenapa semua ini terjadi tiba-tiba. Disisi lain gue ingin menolak tapi disisi lain gue gak mau ngecewain orang yang gue sayang. Sekarang apa yang harus gue lakuin?"
Farrabi Kenzo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Kedua mata Shelyn mergulir mengikuti tubuh Adhwi yang berlarian kesana-sini bersama para teman-temannya di tengah lapangan. Terkadang ia berteriak menyemangati pacarnya itu sambil bertepuk tangan. Lalu tertawa jika ada salah satu dari teman pacarnya itu terjatuh atau tak berhasil memasukan bola kedalam ring.
Tak jauh dari tempatnya duduk Shelyn juga dapat melihat Putri dan teman-temannya sedang menyemangati Rega, pacar barunya. Ia tersenyum saat Putri menatap kearahnya, walaupun Putri telah menyakiti Zean bukan berarti ia harus membenci Putri. Terkadang seseorang mempunyai alasan tersendiri kenapa ia memilih pergi.
Adhwi berjalan menuju Shelyn sambil tersenyum lalu duduk di sebelah Shelyn.
"Udah latihannya?" tanya Shelyn sambil menyodorkan sebotol air mineral.
Adhwi menggeleng lalu meminum air mineral itu sampai tersisa setengah.
"Belum! Nanti pulang sekolah dilanjut lagi. Kamu maukan nanti nyemangati aku lagi kayak tadi?"
"Tapi aku harus pulang, mama nyuruh aku temenin dia ke mall!" ucap Shelyn tak enak karena menolak permintaan Adhwi.
"Yaudah gak papa tapi nanti aku anter kamu pulang dulu ya."
"Gak usah aku pulang sama Abi aja."
"Gak, pokonya aku anter kamu pulang dulu."
"Tapi kamu bakalan cape karena harus bolak-balik."
Adhwi tersenyum lalu tangannya terulur menyelipkan rambut Shelyn yang menghalangi wajahnya kebelakang telinga.
"Gak papa. Asal pacar aku gak deket sama cowok lain selain aku."
Shelyn tersenyum merekah. "Makasih! Tapi Abi kan sahabat aku."
"Tapi diakan tetep cowok, aku gak suka kalau liat dia ngeboncengi pacar aku."
"Uhh pacar aku cemburuan juga ya." gemas Shelyn sambil mencubit hidung Adhwi.
"Iyalah, yang udah menjadi milik Adhwi gak boleh dideketin sama cowok lain." tegas Adhwi.
Shelyn tersenyum merekah. Ia semakin menyanyangi Adhwi-nya, cowok yang selalu membuat hatinya bahagia setiap saat. Semoga semua ini takan pernah berakhir. Shelyn sangat berharap tentang itu.