9-Berubah

2.8K 228 50
                                    

"Mencintai orang yang mencintai orang lain itu menyakitkan. Diam-diam terluka tanpa bisa berbuat apa-apa."

Farrabi Kenzo

***

Cinta tak harus memiliki, karena dengan memiliki belum tentu dicintai. Itulah moto Abi sekarang. Ia harus bisa mengikhlaskan orang yang dicintainya dan mengubur dalam-dalam perasaannya itu. Terdengar mudah! Namun entahlah apakah Abi bisa melakukan itu?

Abi tersenyum miris menatap layar ponselnya yang menunjukan sebuah pesan yang baru di terimanya. Mulai hari ini Abi tau semuanya yang sudah menjadi biasa perlahan tapi pasti itu akan berubah. Seperti hari ini contohnya biasanya Abi dengan semangat menjemput Shelyn namun sebuah pesan singkat yang dikirim Shelyn membuat ia mengurungkan niatnya.

"Kok masih disini Bi? Biasanya juga udah ke rumah Shelyn!"

Sandra menatap putra sulungnya itu dengan heran, biasanya pukul 6.20 Abi sudah pergi menjemput Shelyn tapi hari ini Abi belum juga beranjak dari pelataran rumahnya.

Abi menggeleng kecil, "hari ini aku gak bareng Shelyn ma!"

Sandra menyerngit, "tumben! Kalian marahan?"

Abi menghela napas berat, "gak ma! Hari ini Shelyn dijemput pacarnya."

"Pacar?" tanya Sandra memastika jika pendengarannya tidak salah dengar.

Abi mengangguk sambil melihat jam dipergelangan tangannya. "Yaudah ma Abi berangkat dulu." pamit Abi sambil menghampiri dan menyalami mamanya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Hati-hati di jalannya,"

"Iya ma!" sahut Abi dari balik kaca helm yang ia kenakan.

Sandra menatap kepergian putranya itu dengan tersenyum kecil. Jika, Shelyn sudah mempunyai pacar. Berarti hubungan Abi dan Shelyn selama ini hanya sekedar sahabat tak lebih. Maka apa salahnya jika ia melanjutkan rencanannya? Sandra tersenyum simpul sambil masuk ke dalam rumahnya.

***

Adhwi menekan bel rumah Shelyn dengan senyuman yang tak luput dari wajahnya. Sambil menunggu pintu terbuka ia memastikan kembali penampilannya.

Hingga akhirnya pintu rumah Shelyn terbuka menampilkan sosok perempuan yang sepertinya seumuran dengan mamanya.

"Assalamialaikum tante. Kenalin saya Adhwi, pacar anak tante, Shelyn!" ucap Adhwi sopan sambil menempelkan punggung tangan Maya didahinya.

Maya menyerngit, "Waalaikumsalam. Kamu bilang apa tadi? Pacar Shelyn?" tanyanya tak percaya.

Adhwi mengangguk pasti lalu tersenyum, "iya tante."

Dengan bingung Maya menyuruh Adhwi masuk dan menunggu Shelyn di ruang tamu. Ia pikir jika yang datang itu Abi tapi ternyata dia adalah pacar dari anaknya. Tapi sejak kapan Shelyn mempunyai pacar? Ah, putrinya itu memang sudah besar.

Maya duduk di depan Adhwi setelah sebelumnya ia mengambilkan minuman untuk pacar anaknya itu. Maya tersenyum ke arah Adhwi yang juga di balas Adhwi dengan senyuman.

SHELYNA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang