31- Hancur!

1.9K 99 2
                                    

"Kamu mengajarkanku banyak hal indah tentang cinta. Tapi kamu jugalah yang membuatku tahu bagaimana sakitnya cinta."

Shelyna Darra

***

Shelyn tersenyum merekah melihat hasil karyanya pagi ini. Tak sia-sia ia bangun pagi-pagi hanya untuk membuat kue bersama Bundanya. Hari minggu ini ia berencana membuat kejutan untuk Adhwi. Ia akan datang ke rumah Adhwi tanpa memberitahunya lebih dahulu. Shelyn membayangkan bagaimana nanti wajah terkejut Adhwi saat melihatnya tiba-tiba datang dan membawakannya kue buatan Shelyn sendiri.

Shelyn tersenyum melihat dirinya sendiri dari pantulan kaca. Kaos putih bertuliskan girl, rok berwana pink selutut, dan sepatu sneakers putih yang di kenakannya membuat ia terlihat cantik dan anggun. Shelyn menyambar ponsel dan tas selempangnya lalu turun ke bawah.

Maya yang sedang memasukan kue kedalam Tote bag yang akan Shelyn berikan pada Adhwi itu tersenyum saat melihat putrinya tengah berjalan menghampirinya.

"Anak siapa sih ini, kok cantik banget." Maya mencubit pipi putrinya itu dengan gemas.

Shelyn tersenyum merekah, "anaknya bunda Maya dong." sahutnya sumringah.

"Yaudah nih! Hati-hati dijalan, maaf bunda gak bisa anterin kamu." ucap Maya sambil menyodorkan tote bag itu pada Shelyn.

"Gak papa, aku kan bisa pergi sendiri." Shelyn mengambil tote bag itu. "Yaudah aku pergi dulu bun, assalamualaikum!" pamit Shelyn sambil mencium punggung tangan Maya.

"Waalaikumsalam!"

Udara yang masih segar menyambut Shelyn saat ia membuka pintu rumahnya. Ia berjalan menuju gerbang rumahnya sambil tersenyum. Disana sudah ada taxi online yang tadi ia pesan. Shelyn masuk ke dalam taxi itu dan menyebutkan alamat rumah Adhwi.

Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya Shelyn tersenyum. Sesekali ia melirik tote bag yang ia simpan di sebelahnya, membuat sang supit taxi yang melihatnya dari balik kaca sepion tersenyum kecil.

"Mau ketemu pacar ya neng?" tanya sang supir yang terlihat ramah itu.

Shelyn terkekeh kecil, "tau aja si bapak!"

"Ya iya lah orang dari tadi nengnya senyum-senyum sendiri." celetuk supir taxi itu sambil melirik kaca sepion.

"Maklumin aja pak!" seru Shelyn sambil terkekeh.

Supir itu hanya tersenyum menangapi ucapan gadis berusia 17 tahun yang sedang di mabuk cinta itu. Sedangkan Shelyn kembali kekegiatan sebelumnya. Senyum-senyum sendiri sambil melirik tote bag.

***

Setelah membayar dan meminta doa agar kejutannya itu berhasil pada sang supir taxi. Kini Shelyn tengah berdiri di depan pintu rumah Adhwi sambil tersenyum. Ia menekan bel beberapa kali lalu menungu sang empu membukakannya pintu. Tak lama setelah menekan bel, seseorang membukakan pintu untuknya.

"Shelyn!" kaget cowok yang membuka pintu itu.

"Hai Fan! Kalian lagi kumpul disini juga ya?" Shelyn tersenyum kala melihat Sefan yang membukakan pintu untuknya itu.

Shelyn sama sekali tak terkejut melihat Sefan ada disana. Karena sebelum Sefan membukakan pintu untuknya Shelyn sudah tahu jika para sahabat Adhwi sedang berkumpul disi terlihat dari banyaknya mobil yang terparkir di depan rumah Adhwi.

SHELYNA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang