14-Masalalu?

2.4K 153 15
                                        

"Bolehkah sekarang aku merasa spesial untuk hidup mu?"

Shelyna Darra

***

Abi berjalan sambil menggendong Sella yang belum bisa berjalan karena kakinya masih sakit. Selama diperjalanan hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Abi maupun Sella seperti enggan berbicara sedikitpun. Mereka malah sibuk dengan pemikirannya masing-masing.

"Bi!" panggil Sella memecah keheningan yang terjadi.

"Apa?"

"Lo beneran mau nerima perjodohan ini?"

Abi mengangguk sambil terus melangkah.

"Emang lo mau nerima cewek cerewet kayak gue?"

"Kenapa nggak? Asalkan itu lo gue tetep bisa menerima."

Sella tertegung dengan jawaban Abi barusan. Apakah jawaban itu bisa diartikan jika Abi mulai membuka hatinya untuk Sella? Jika iya maka Sella akan sangat bahagia.

"Kenapa malah diem?" tanya Abi yang tak sedikitpun mendapatkan respon dari Sella.

Sella menggeleng kecil walaupun ia tahu Abi tak mungkin melihatnya karena ia ada digendongan Abi.

"Jadi, mulai sekarang kalau lo butuh apa-apa hubungi gue, jangan lakuin sendiri karena sekarang lo punya gue."

Sella tersenyum merekah, ia tak pernah menyangka jika ia akan sedekat ini dengan Abi bahkan ia tak pernah menyangka jika cowok ketus yang ia kenal itu bisa berperilaku seperti ini.

"Makasih Abi!" Sella semakin mengeratkan pelukannya di leher Abi dan meletakan kepalanya dibahu Abi.

"Hmmm..."

"Tapi hubungan kita sekarang apa?" tanya Sella karena merasa bingung dengan status mereka sekarang. Apakah masih sahabat? Tapi mereka sudah sepakan menerima perjodohan itu! Jadi, status mereka sekarang apa?"

"Lo maunya apa?" tanya balik Abi.

Sella menggeleng kecil, "terserah lo aja."

"Yaudah mulai sekarang kita pacaran." sahut Abi enteng.

Sedangkan Sella terlihat kaget. Ia menatap wajah Abi yang terlihat dari samping dengan tak percaya.

"Lo serius Bi?"

"Kapan gue becanda?"

Sella tersenyum lalu kembali mengeratkan pelukannya. Sungguh Sella sangat bahagia. Semoga saja hari ini adalah awal yang baik untuk mereka berdua.

***

Malam ini Shelyn begitu gugup karena ia akan pergi ke pesta ulang tahun keponakan Adhwi. Bukan karena apa tapi ia gugup karena ia yakin jika disana ia akan bertemu dengan keluarga Adhwi.

Shelyn mencengkram kado yang ia bawa untuk keponakan Abi dengan gugup. Kedua matanya menatap lurus ke sebuah rumah besar didepannya dengan tak menentu. Adhwi yang tau akan kegugupan Shelyn meraih sebelah tangan Shelyn dan tersenyum menenangkan.

SHELYNA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang