Part 1 - Semester Baru

7.6K 237 28
                                    

Haiiii!! 👋
Selamat Datang di
Season 2 My Dearest Enemy!!
dan selamat membaca! Semoga kalian menikmati part ini 😊😘

***

Ica berlari kecil dari kamarnya lalu menuruni tangga karena suara merdu sang Mama yang sudah meneriakan namanya serta kakak kembarnya untuk segera menuju ke ruang makan.

Hari ini merupakan hari pertama Ica kembali bersekolah setelah liburan panjang yang cukup melelahkan dan pagi ini Ica bangun kesiangan.

"Ayo Ica segera sarapan! Kamu mau terlambat sekolah?!" Tegur Adis setelah Ica tiba di ruang makan.

"Iya maaf Ma, kan Mama tau sendiri--"

"Kamu mau bilang gaya grafitasi kasur kalau habis libur panjang itu jauh lebih kuat?" Adis berkacak pinggang, "kamu sudah pernah katakan alasan itu setahun yang lalu, sekarang cepat habiskan sarapanmu!"

Kok bisa inget aja si Mama ini. Ica memilih tidak membantah dan segera menghabiskan sarapannya.

Ico juga muncul tak lama kemudian dan kembali mendapat omelan Adis. Kevan hanya diam tidak ingin ikut campur kalau Adis sudah mengomel, bisa-bisa dirinya juga kecipratan jadi lebih baik diam mencari aman saja.

Usai sarapan, Kevan, Ico dan Ica berpamitan pada Adis untuk segera berangkat.

Selama beberapa hari ini Ica mendapat dispensasi untuk tidak mengikuti pelajaran. Tidak hanya Ica, melainkan Ken, serta anggota OSIS lainnya karena hari ini akan dilaksanakan masa orientasi bagi para siswa baru sekolahnya.

"Heh cacing kremi! Kerja! Malah bengong aja liatin anak baru!" Cecar Vika pada Rado yang sejak tadi matanya tidak bisa diam menatap para siswi baru.

"Lo ini ngga bisa liat orang seneng ya?" Sewot Rado, "banyak dedek gemes ini."

Ica hanya menatap datar kedua anggotanya ini yang pagi-pagi sudah ribut padahal saat ini mereka harus menyiapkan acara pembukaan di ruang auditorium sekolah.

Para siswa baru sudah berkumpul di ruangan memakai kemeja putih dan celana panjang berbahan dasar warna hitam. Di leher mereka terkalung tali rafia yang kedua ujungnya diikat pada selembar karton berbentuk persegi panjang yang bertuliskan nama kelompok mereka.

Dua hari lalu, para siswa baru dikumpulkan di sekolah untuk mengikuti pengarahan MOS atau Masa Orientasi Siswa. Saat itulah diberitahukan apa saja yang harus mereka kenakan selama 3 hari mengikuti MOS.

"Hari ini gue mau jadi kakak kelas galak ah!" Ucap Sandra sambil tersenyum jahil.

"Lo ngga cocok jadi kakak kelas galak, cocoknya jadi kakak kelas terhina!" Sindir Rado.

"Sialan lo cacing tambang!"

Rado berdecih sebal menatap Sandra dan Vika bergantian, "lo berdua ini bener-bener ya! Enak aja masuk-masukin gue ke bangsa cacing!"

"Jadi lo maunya apa? Cacing pita?" Tanya Sandra.

"Sama aja sue!"

"Kalian ini ngga malu berdebat gitu diliatin para anak baru?" Arga datang dan menengahi keributan.

"Lo tanya tuh sama si raja cacing." Sandra menunjuk Rado dengan dagunya.

"Lo ratu cacingnya ya San? Ntar Vika jadi selirnya. Gimana?" Rado menaik turunkan kedua alisnya.

"Najis tralala gue jadi selir lo!" Sarkas Vika.

"Apalagi gue!" Imbuh Sandra.

"Serah kalian lah!" Arga yang mulai kesal memilih menjauh sebelum dirinya melempar benda apapun pada ketiga spesies di depannya ini.

My Dearest Enemy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang