(5) Dear [spesial JiHun]

1.7K 188 18
                                    

Sedetik aja buat nekan Bintang, plis. Lalu komentar anda yang akan saya pakai sebagai motivasi. Atau saran-saran ttg ff ini atau request juga. Akan saya terima... Gomawao. Satu lagi, pertanyaan... Akan saya jawab.

Dear...

.
.
.
.
.

Happy Reading....

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hah... Lee Jieun. "

"Eoh... Sehun oppa. "

Tanpa terduga Sehun dan Jieun bertemu di sungai Han. Mereka berpapasan saat keduanya sama-sama menatap ke depan. Dan bertemulah kedua pasang mata mereka.

Diam, Jieun dan Sehun saling mematung. Tanpa sedikit saja memalingkan pandangan. Suasana terasa canggung. Namun tiba-tiba Sehun tersenyum dan diikuti oleh Jieun yang memperlihatkan gigi putihnya. Lalu keduanya tertawa kecil. Entah apa yang sedang mereka pikirkan. Tapi suasana berubah lebih menyenangkan.

"Kenapa ketawa? "Tegur Sehun merasa aneh.

"Eoh... Kau juga. "Sahut Jieun dengan polos.

Sehun tersenyum dan Jieun terlihat sedikit malu-malu.

"Kenapa malam-malam disini? "Tanya Sehun heran.

"Umt... Kau juga. "Jieun balik bertanya.

"Yaak... Kau ini selalu membantah. Jawab dulu baru tanya. "Protes Sehun sebal.

Jieun menyengir. "Mian... "Ucapnya lirih.

Perhatian Sehun lantas teralih pada kondisi Jieun.

"Kau keluar malam dalam udara sedingin ini dengan memakai pakaian itu? "Ujar Sehun heran.

Penglihatan Jieun langsung teralih pada penampilannya sendiri. Ia lupa dengan kondisinya saat ini. Pasti Sehun akan curiga. Gawat.

"Hei kenapa diam? "Tegur Sehun.

Jieun bingung harus berekspresi apa lagi. Karena ia tak ingin Sehun tahu tapi sayangnya pasti Sehun akan mendesaknya. Jadi saat ini ia sangat gelisah.

"Astaga... Lihatlah dirimu sendiri. Wajahmu sangat pucat. "Sehun merasa cemas.

"Eoh... "Jieun kikuk.

Lalu Sehun tampak langsung melepas mantelnya dan tiba-tiba memakaikannya pada badan Jieun.

'Deg... Deg... Deg

Seketika jantung Jieun langsung berdetak dengan sangat cepat. Ia mengaku tak mampu melakukan apapun. Perbuatan Sehun kali ini benar-benar membuat Jieun bungkam.

"Nah... Ini lebih baik. "Ujar Sehun dengan polos sambil membenahi mantel yang kini telah melekat di badan Jieun.

"Oppa... Tapi kau juga. "Tolak Jieun pelan.

"Sst... Kau lebih membutuhkannya. Kau baru saja sakit. Tak usah memikirkan aku. Aku tahan pada suhu dingin. Percayalah. "Jelas Sehun. Jieun pun kembali mematung.

Tatapan keduanya bertemu. Namun Sehun agak merasa heran karena Jieun diam seperti patung sambil menatapinya.

"Wae? Ooh... Kau terpesona ya dengan ketampananku. "Goda Sehun.

Seketika kedua pipi Jieun langsung merona. Ia mulai gugup. "Si... Si... Siapa bilang? Kau teralu percaya diri. "Elak Jieun salah tingkah sambil mencoba menghindari kontak mata dari Sehun.

Melihat tingkah Jieun yang lucu, membuat Sehun tertawa.

"Kau ini lucu sekali sih. "Ujar Sehun sambil terus tersenyum pada Jieun.

DEAR ( Sehun + IU ff ) [Season 2 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang