(21) Dear...

1.4K 142 15
                                    

Dear....

.
.
.
.
.
.

Happy Reading...

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sebuah bus mendarat di sebuah halte.  Keluarlah beberapa penumpang yang keluar dari bus tsb. Termasuk seorang gadis cantik yang tak lain adalah Lee Jieun.

Langkah Jieun pun bergerak menuju ke jalan menuju rumah lamanya. Sebenarnya alasannya ia ke rumah lamanya. Hanyalah untuk mengambil beberapa barang yang tertinggal. Serta membersihkan sebentar rumah kecil yang masih masa sewa tahunannya.

Sesampai di rumah itu. Jieun lekas masuk dan mengedarkan penglihatannya ke seluruh ruangan pertama. Sembari melangkah pelan memasukinya. Jieun melepaskan mantelnya dan duduk sebentar di kasur yang sudah berminggu-minggu ia tinggal. Sedikit kasar sprei yang menyarungi kasur itu akibat debu. Tiba-tiba ingatannya berputar. Ingatan ketika malam ia berniat bunuh diri. Lalu saat paginya, ia bangun dengan berada di dalam pelukan Sehun. Pria yang sekarang resmi menjadi suaminya.

Senyumnya sedikit terukir. Lalu tangannya mengelus pelan perutnya.

Niatan awal Jieun datang tadi adalah ambil barang sekalian bersih-bersih. Jadi ia pun segera melaksanakan niatannya membersihkan rumah itu dulu.

● Skip Time...

Waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 KST. Sudah setengah jam Jieun menunggu kedatangan Sehun di teras rumah. Padahal jam sebentar lagi jadwal nya cek up. Tapi sampai sekarang pria itu belum menampakkan batang hidungnya. Ingin rasanya Jieun menghubungi Sehun. Tapi apa dayalah ia yang tak memiliki alat komunikasi sama sekali.

"Mungkin jika aku berangkat lebih dulu. Kita bisa berpapasan dijalan." Gumam Jieun.

Ia pun lekas berangkat lebih dulu. Berharap saja ia akan berpapasan dengan Sehun di jalan.

Tapi, baru berjalan beberapa meter dari rumah. Perjalanan Jieun di hadang oleh seorang pria misterius dengan pakaian serba hitam. Bahkan wajahnya tertutup oleh topi topeng. Jieun menghentikan langkahnya dengan rasa waswas.

"Si....siapa kau."tegur Jieun memberanikan diri.

Pria itu tak berbicara. Hanya terlihat matanya yang menampakkan bahwa pria itu tengah tersenyum setan dari balik topeng hitamnya. Langkah pria itu semakin lama mendekat. Tapi Jieun tak ingin hanya diam saja. Ia berjalan mundur untuk menjauhi pria itu.

"PERGI... Ku mohon pergilah. Aku tak memiliki apa pun yang bisa kau minta. Tolong kasihan aku." Seru Jieun memohon.

Tapi pria itu seolah menulikan telinganya dan menanggapi dengan sebuah tawa jahat.

Saat ini Jieun benar-benar ketakutan. Apalagi jalanan terlihat sepi. Tak seorang pun lewat di jalanan itu. Bagaimana nasibnya kali ini. Hal yang bisa ia lakukan hanyalah berdoa.

"Oh Tuhan, Ku mohon tolong aku. Oh SeHun oppa, cepatlah datang." Batin Jieun berdoa.

Tiba-tiba pria itu mengeluarkan sebuah pisau lipat yang begitu tajam.

Jieun semakin bergetar ketakutan. Semampunya ia harus bisa menyelamatkan diri. Jika dia lari, akan fatal untuk bayi di kandungannya. Tapi jika dia hanya diam saja. Maka tak ada kata lain selain mati jika tak ada yang menolongnya.

"Hiks... Ku mohon, jangan lukai aku. Sebenarnya apa yang kau inginkan dari ku. Hiks... tolong, tolong..." ujar Jieun sambil berteriak meminta pertolongan.

"Hahahaha...."

Kembali pria itu tertawa dengan keras. "Apa kau tahu apa yang ingin ku lakukan? Membalas dendam."seru pria itu dengan suara yang samar.

DEAR ( Sehun + IU ff ) [Season 2 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang