Jangan lupa vote dan komentar...
Dear...
.
.
.
.
.
.
.
.Happy Reading... 🌸🌸
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.🌸🌸🌸
- 4 Bulan Kemudian...Waktu begitu terasa sekali berlalu dengan cepat. Kini kandungan Jieun sudah menginjak bulan ke-6. Ketahuilah, selama 4 bulan itu. Perutnya pun semakin membesar. Kini hanya menunggu selama 2 bulan lagi untuk bisa melihat si malaikat kecil nya kedua.
Namun, 4 bulan bukanlah waktu yang mudah untuk seorang Lee Jieun. Seolah bukan kebahagiaan yang ia dapat bersama Sehun. Tapi sebuah penyiksaan batin yang mendalam. Bayangkan saja, semenjak pulang Zitao pulang ke China. Sikap Sehun berubah drastis.
Pria itu semakin dingin dan tak lagi memperhatikan Jieun, Seolah ia sedang menjaga jarak dengan Jieun. Bahkan tak jarang pria itu tak pulang hanya untuk menghindar. Biasanya Sehun selalu memperhatikan Jieun. Tapi Sekarang, bahkan ia hanya beberapa kali saja menanyakan keadaan kandungan Jieun setelah itu tidak ada pertanyaan lain lagi. Kejam Sekali bukan, tak ada lagi senyuman manis, tak ada lagi kata sapaan, tak ada lagi raut kebahagiaan, tak ada lagi canda tawa, tak ada lagi ciuman dan tak ada lagi perhatian yang lebih. Selama 4 bulan ini, semua itu tak lagi Jieun rasakan. Perjanjian hitam diatas putih waktu itu benar-benar Sehun lakukan. Tapi Jieun tak menyukai hal itu. Sungguh...
Sakit pasti Jieun rasakan,bahkan tak jarang remaja cantik itu menangis karena sikap Sehun yang mendadak berubah. Beberapa kali ia mencoba menanyakan alasan berubahnya sikap Sehun. Tapi sayangnya Jieun hanya mendapat jawaban 'tidak apa-apa'. Jawaban singkat nan datar namun menyakitkan. Selama ini Jieun tak tahu apa kesalahan yang ia buat hingga membuat Sehun marah dan seolah membencinya. Jieun tak tahu, yang ia benar-benar terluka.
Seperti biasa, si cantik Jieun akan bangun lebih pagi dan memasak untuk sarapan seluruh anggota keluarganya. Sebenarnya eomma sudah melarang Jieun untuk melakukan kegiatan yang bisa membuat Jieun lelah, seperti memasak, mencuci, bersih-bersih atau pun pekerjaan rumah tangga lainnya. Tapi sayangnya bukan Lee Jieun kalau tidak keras kepala.
Sup dengan isian daging ayam dan sayur telah tersaji di atas meja makan. Makanan lain ada kimbab dan juga chapchae. Cukup lezat bukan makan pagi hari ini.
"Annyeong noona..." sapa sosok pria kecil yang baru saja turun dari tangga dan berjalan menuju meja makan sambil menyelempang tas ranselnya.
Jieun tersenyum menyapa sosok adik ipar yang beberapa bulan terakhir ini cukup akrab dengannya. Dia seolah menjadi sosok pengganti Sehun untuk memperhatikan kondisi Jieun.
"Ne... kau bilang hari ini ada ulangan yaa?"sahut Jieun sambil merapikan beberapa mangkuk di masing-masing tempat.
Luhan, pria itu duduk di tempat biasanya. "Ne... hari ini adalah ulangan matematika, Tapi aku sudah belajar semalam." Katanya.
Jieun mengangguk mengerti. Lalu tampak mengambil segelas susu di dapur. Setelah itu ia letakkan di meja depan Luhan. Luhan tampak kikuk menatap susu itu kemudian Jieun.
"Minumlah, kau butuh banyak kalsium dan vitamin agar otak mu encer." Ujar Jieun mengarahkan.
"Ini bukan susu hamil mu kan?" Tanya Luhan kikuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR ( Sehun + IU ff ) [Season 2 END]
Fanficketika seorang Oh Sehun si siswa cerdas harus bertanggung jawab atas kesalahan yang di sengaja oleh musuhnya dan Lee Jieun si cantik yang mandiri harus merelakan semua impiannya demi kesalahan yang tak pernah ia perbuat. Akankah Cinta Tumbuh di ant...