(17) Dear....

2.3K 146 29
                                    

Hai... Saya mau basa basi lagi. Karena saya saat ini tengah sibuk dengan tugas prakerin. Jadi saya agak macet publish. Gak bisa sesering dulu. Jadi mohon pengertiannya...
.
.
.
.

Dear....

.
.
.
.
.
.

🌷

Lee Jieun masih sibuk dengan pekerjaannya di dapur. Yaitu memasak sarapan untuk hari ini. Tak banyak yang ia masak. Hanya nasi goreng komplit dengan telur mata sapi. Serta masing-masing segelas jus apel menjadi pendamping makanan itu. Tapi tampaknya nafsunya sedang tidak mendukung untuk makan nasi goreng. Ia sangat ingin bubur ayam. Jadi, khususnya menu sarapan hari ini adalah bubur ayam.

"Morning... "

"Morning... "

Jieun baru saja membalas sapaan dari Oh Sehun. Pria itu datang ke dapur dan mengambil air mineral. Namun, perhatiannya tertarik pada kegiatan yang dilakukan oleh istrinya itu.

"Apa yang kau lakukan? "Tegur Sehun sambil mendekati Jieun.

"Membuat bubur ayam. "Jawab Jieun singkat.

Gadis itu memang sedang sibuk mengaduk-aduk bubur yang masih ada di atas kompor. Saking fokusnya, sampai-sampai ia tak sadar kalau Sehun juga sedang fokus mengamati bubur itu dari belakangnya.

Lidah Sehun tampak menyapu bibirnya sendiri kala melihati bubur yang terlihat begitu nikmat itu. Sampai-sampai ia menelan ludah. Ingin sekali mencicipinya. Hemtt...

"Hei... kau sedang apa? "

Tiba-tiba suara ibu membuyarkan kesibukkan kedua insan itu.

"Eoh... Eomma, aku sedang buat bubur ayam. "Tersenyum sambil mengelus perutnya. "Aku benar-benar sedang menginginkannya. "Jelas Jieun dengan menampilkan raut imutnya.

"Bukan kau sayang, tapi... "Sahut Ibu sambil mengarahkan dagunya kearah Sehun yang masih Setia di balik badan Jieun.

Gadis itupun lantas menoleh ke arah belakang. Dan baru ia sadari bahwa ada Sehun dibelakangnya. Saat itu, tampak Sehun yang langsung menyengir.

"Oppa, apa yang kau lakukan disini? "Tanya Jieun heran.

Pria itu cengar-cengir tak jelas sambil menggaruk-garuk tekungnya yang tak gatal.

"Hehe... Aniya. "Jawabnya seperti orang o'on lalu berlalu pergi meninggalkan 2 wanita itu didapur.

Ibu dan Jieun saling melontarkan tatapan keheranan.

~ Skip Time

Ritual makan pagi hari ini dimulai. Ibu, ayah, Luhan, Sehun dan Jieun. Mereka telah berkumpul dengan makanan masing-masing.

"Emt... Masakanmu benar-benar lezat Jia, "puji ayah dengan penuh senyuman.

Jieun tersipu malu mendengar pujian itu. "Gomawo abeoji. "Jawab Jieun sambil menikmati semangkuk bubur ayam yang tadi ia buat.

"Masakan Jieun memang sangat lezat. Beruntungnya eomma memiliki menantu secantik dan sepintar dia. "Tambah ibu begitu bahagia.

Ucapan ibu barusan membuat Jieun merasa sangat senang nan penuh haru.

"Jia... Kau tahu, eomma sangat menginginkan anak perempuan sejak dulu. Sebelum Sehun dan Luhan lahir, eomma terus bedoa agar di beri anak perempuan. Tapi sayangnya, yang lahir adalah anak laki-laki. Saat itu dia benar-benar kecewa dan putus asa."Cerita Ayah.  Ibu tampak malu.

"Eoh... Jadi eomma menyesal sudah melahirkan kami. "Sentak Luhan merasa tersinggung.

"Aniya... Bukan begitu. Eomma justru merasa sangat bahagia. Karena berkat adanya Oh Sehun. Eomma bisa memiliki anak perempuan yang sangat cantik dan baik seperti Lee Jieun. Dan mungkin, nanti saat kau sudah besar. Kau juga bisa memberikan anak perempuan pada eomma seperti noona mu ini. "Jelas ibu sambil tersenyum pada Jieun.

DEAR ( Sehun + IU ff ) [Season 2 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang