[REVISI : JUDUL+SEBAGIAN ISINYA]
sub judul "Pertemuan Pertama"
Pertemuan pertama bisa jadi yang terindah, bisa juga pertemuan yang disesalkan. Tapi, setiap pertemuan punya awal dan akhirnya masing-masing.
~ A dan Z ~Bel dan lirik terakhir lagu bagimu negeri menjadi tanda waktu istirahat tiba. Bu Ana–guru mata pelajaran agama Islam mengakhiri jam pelajaran di kelas 12 MIPA 1, lalu keluar.
"Ayo, Sal!" Adam mengajak Faisal keluar.
"Wah, lo buru-buru sekali sih. Santai dong," kata Faisal sambil bangkit dari tempat duduknya.
"Eh,eh, mau ke mana kalian? Itu bawa buku gambar segala," kata Vino yang tiba-tiba sudah ada di dekat mereka.
"Ke kelas 11 MIPA 1 buat kasih buku gambar yang aku temu kemarin," jawab Adam.
"Oh, buku gambar yang di lapangan itu?" tanya Vino lagi.
"Yes..." jawab Adam.
"Jadi itu bukan buat lo?" tanya Vino.
"Bukan," jawab Adam.
"Terus...." kata Vino yang niatnya ingin bertanya lagi tapi keburu dipotong Faisal.
"Kebanyakan tanya lo. Ada orang yang penasaran setengah mati nih," kata Faisal sambil menunjuk Adam.
"Wah gue jadi ikut penasaran," kata Vino.
Mereka bertiga pun keluar menuju kelas 11 MIPA 1. Tidak terlalu lama untuk sampai ke kelas adik kelasnya itu, hanya di lantai 2.
"Ini kelasnya. Buruan sana. Jangan lupa namanya Zahra Anadhita," kata Faisal.
"Gue udah tau, Sal. Gue juga masih inget," kata Adam. Lalu, berjalan sampai di ambang pintu.
"Hah, jadi orangnya Zahra Anadhita?" tanya Vino pada Faisal.
"Iya."
"Adam nggak tau Zahra? Keterlaluan! Saking penasarannya dia mau kasih buku itu sendiri?" kata Vino tidak percaya.
"Taulah. Baru kali ini gue liat Adam peduli sama cewek," kata Faisal.
Setelah ditanggapi beberapa siswa, Adam memulai pencariannya.
"Ada yang namanya Zahra?" tanya Adam.
"Zahra Anadhita, kak?" tanya balik salah satu siswa cewek.
"Iya."
"Tadi keluar kak. Biasanya ke kantin sama temannya," kata cewek itu memberitahu Adam.
"Oke. Makasih," kata Adam. Lalu, keluar menghampiri temannya.
Kedatangan Adam ini membuat semua orang bertanya-tanya, ditambah lagi aksinya mencari Zahra.
"Yuk ke kantin," ajak Adam langsung.
"Lo yakin dia ada di kantin?" tanya Faisal.
"Mungkin. Sekalian beli makan," jawab Adam.
"Nggak balik ke kelas dulu? Sean sama Ali?" kata Faisal.
"Halah, mereka masih sibuk nyalin tugas...!" kata Vino.
***
Di tengah ramainya suasana kantin, tiga cewek di barisan meja keempat menyempatkan bergosip saat makan di istirahat kedua.
"Eh, sumpah ya soal fisika tadi susah banget. Ulangan dadakan, belum belajar. Kampret banget itu guru," kata Fira sembari makan sotonya.
"Aku cuma bisa pasrah," kata Moza menanggapi Fira. "Paling juga remed lagi," lanjutnya.
"Tenang! Nanti gue temenin," kata Moza yang merasa akan senasib.
"Makanya belajar itu jangan cuma pas mau ulangan aja," kata Zahra yang sibuk menggerakan ibu jarinya di layar hp.
"Maunya juga gitu kali!" kata Moza merespon penghinaan tersirat dari Zahra. "Lo sibuk main hp, lagi ngapain sih?" lanjutnya bertanya.
"Scroll ig..."
"Lo liat apaan di ig?"
"Art, desain,..."
"Moza, za?" kata Fira menyenggol Moza.
"Apaaan sih?" tanya Moza yang risih disenggol. Zahra juga menoleh ke arah Fira.
"Itu ada kak Adam," kata Fira menunjuk Adam dengan isyarat matanya.
"Iya, Fir. Cowok paling sempurna di muka bumi ini," kata Moza setelah melihat arah mata Fira.
"Setuju. Spesies langka," kata Fira.
"Labay lo!" Ejek Zahra.
"Terserah....," kata Fira tak peduli.
"Perasaan gue atau emang bener, dia nyari seseorang ya?" kata moza.
"Pasti nyariin gue," kata Fira dengan nada kepedean.
"Lo masih aja ngimpi!" kata Moza.
"Eh liat dong, kok kak Adam sama temennya kayak liat ke arah kita ya?" tanya Fira.
"Kita?" tanya Moza.
"Iya, za." kata Fira meyakinkan.
"Perasaan kalian aja. Paling cuma lewat atau cari tempat duduk," kata Zahra memotong harapan mereka.
"Enggak, Ra. Sekarang mereka jalan ke arah kita. Liat dong," kata Fira.
"Males banget," kata Zahra tidak berminat.
"Zahra gak mungkin bikin masalah, gue juga nggak, lo ya Fir?" tuduh Moza.
"Gak. Terakhir gue cuma...," bisik Fira karena Adam sudah dekat.
Keheningan terjadi di meja mereka setelah Adam tiba. Semua pasang mata melihat ke meja deretan ke4 itu. Zahra pun menghentikan kegiatannya bermain hp.
"Permisi, yang namanya Zahra mana?" tanya Adam membuka pembicaraan. Ia mendapat jawaban setelah Moza dan Fira menunujuk Zahra.
Zahra menoleh ke sumber suara. "Gue, kenapa lo ...?"
Hah? Kenapa buku gambar gue ada di...? Zahra kaget melihat bukunya ada di tangan Adam.
P. S.
Akhirnya pertemuan mereka terjadi. Mungkin sampai ini dulu ya. Aku lagi sibuk persipan UAS, tapi ini aku sempatkan untuk update. Semoga kalian suka ya dan terus tunggu kelanjutannya nanti. Aku minta doanya semoga UAS ku lancar dan hasilnya memuaskan.
Thanks semuanya!
VOTE AND COMMENT!
KAMU SEDANG MEMBACA
A dan Z [LENGKAP]
Teen Fiction[22-05-2019] #2 teenfiksi "Mana bisa sih aku marah sama cewek se-unik kamu. Adanya bikin kangen kali." _____________________________________ Zahra adalah siswa pindahan dari Bandung. Ia ingin melupakan kisah pahitnya di Bandung. Bersama keluarga ba...