LIMA BELAS

1.7K 89 0
                                    

sub judul "Bersama Dia"

Lo lucu, tapi dingin kayak es. Itu yang buat gue suka sama lo.
~ Adam Surya Manggala ~

"Zahra!" Zahra langsung mendongak untuk melihat orang yang memanggilnya.

Ia telah menangkap orang itu dengan penglihatannya. Orang itu memiliki postur tubuh yang tegap saat mengendarai motor matic warna hitam-abu. Orang itu adalah Hema Megantara.

"Hai!" Hema menyapanya disertai lambaian tangan.

Zahra menghampiri sepupunya itu yang masih berada di luar gerbang. Ia buru-buru menghampiri Hema. Tentu ksempatan ini tidak boleh disia-siakan.

"Ada apa? Kok lo jemput gue?"

"Siapa bilang gue jemput lo?"

"Hah? Terus?"

"Bercanda. Gue ke sini buat jemput lo. Tapi...."

"Tapi apa?"

"Temenin gue pilih hadiah buat Laras. Besuk dia ulang tahun."

"Iya-iya."

"Sip!!"

"Eh kok lo tau gue nggak ada yang jemput?"

"Udah lo naik dulu aja. Nanti gue ceritain pas udah jalan aja."

"Oke!"

Setelah Zahra menaiki motor dengan aman dan nyaman, Hema pun melajukan motornya perlahan-lahan.

Saat itu juga, Adam baru saja mau menghampiri Zahra. Terlambat.

***

Adam sudah tiba di parkiran. Ia sudah siap menunggu Zahra di gerbang agar cewek itu tidak kabur. Bukan terobsesi, tapi ia merasa ingin lebih peduli pada Zahra.

Akan tetapi, seorang cowok satu angkatannya menghampiri. Cowok itu adalah sekretaris OSIS-Fauzan. "Adam!"panggil Fauzan dari kejauhan.

"Ada apa?" Adam bertanya saat Fauzan sudah tiba dihadapannya. Baru saja ia mau memakai helmnya.

"Gue tadi ketemu Pak Yanto. Kita rapat dadakan sebelum rapat guru mulai."

"Rapat semua pengurus?"

"Nggak. Cuma ketua, wakil 1 dan 2, sekretaris dan bendahara."

"Pemilihan OSIS baru?"

"Ya. Eh, tumben lo udah mau pulang, ada acara?"

"Kagak. Ruang OSIS?"Adam berbohong. Ia tidak ingin menjadi ketua OSIS yang tidak bertanggung jawab.

"Ya."

Mereka berjalan beriringan menuju ruang OSIS. Adam berharap rapat ini tidak akan berlangsung lama. Atau semoga Zahra tidak menunggunya.

Rapat kali ini hanya membahas hal yang ringan. Mungkin hanya 15 menit. Pak Yanto harus segera menghadiri rapat lain. Adam keluar, lalu menuju gerbang tanpa motor. Ia ingin mengecek apa Zahra menunggunya.

Dari jauh, ia melihat Zahra menunggu sambil memainkan sesuatu di tangannya. Namun, belum sempat ia menghampiri Zahra, seorang cowok yang masih berada di atas motor memanggilnya. Zahra langsung bediri dan bicara sebentar dengan cowok itu. Lalu pergi.

Ternyata dia sudah ada yang jemput. Gue terlambat. Adammenyesalsekaligus penasaran dengan cowok itu. Ia merasa itu bukan cowok yang sama waktu itu.

***

Line... Line...

Suara dering tanda ada pesan masuk. Pemilik yang sedang fokus menggambar meraih ponsel dengan case warna hitam itu.

A dan Z [LENGKAP] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang