[Baca pengumuman di akhir cerita]
"Semua cowok emang sama, Ra. Tapi, hati mereka jelas beda"
______________________________Suasana sekolah terlihat lebih sepi dari biasanya. Beberapa berangkat lalu pulang atau berangkat siang atau bahkan tidak berangkat sama sekali. Begitu juga dengan suasana kelas Zahra hari ini. Hanya ada enam orang tersisa.
"Kalian gak ada acara sore nanti kan?" tanya Zahra.
"Gak sih. Emang mau ngapain?" Fira balik bertanya.
"Main ke mall yuk. Temenin beli novel. Gimana?"
"Novel lagi?"
"Serius? Lo kan baru beli dua bulan lalu," kata Zahra.
"Udah selesai gue baca," jawab Zahra.
"Gue oke-oke aja sih," Fira mengiyakan ajakan Zahra.
"Gue gak oke-oke aja sekarang," kata Moza.
"Maksud lo?"
"Ada kak Adam, Ra."
"Lo bohong ya?"
"Sumpah ada di belakang lo sekarang," kata Fira tanpa suara.
"Hah?" Zahra pun menoleh ke belakang. Ia mendapati Adam tepat di belakangnya.
"Kaget gitu liatnya," kata Adam. "Lagi ngomongin gue ya?" lanjutnya.
"Gak. Kenapa kakak ke sini?"
"Nanti sore ada acara gak?" tanya Adam.
"Ada."
"Nggak, kak!" kata Fira dan Moza bersamaan dengan Zahra.
"Eh, yang bener mana nih?"
"Kita, kak. Zahra lagi cari acara malahan tadi. Ya gak, Za?" kata Fira.
"Iya. Sorry, Ra, gue gak bisa ikut. Gue udah ada acara," kata Moza.
"Gue juga gak bisa nih, Ra." Fira berubah pikiran.
"Jadi?" kata Adam.
"Jadi, Zahra pasti bisa kak!"
"Apaan sih? Kok jadi kalian yang mutusin?" kata Zahra pelan.
"Udah gapapa," balas Fira.
"Oke, nanti gue jemput di rumah lo jam empat sore. Gue balik duluan ya," kata Adam.
"Iya, kak..!" balas Fira.
"Cieee, kencan pertama nih." Fira menggoda Zahra setelah Adam pergi.
"Apaan sih!"
"Tenang, nanti kita bantu lo siap-siap."
"Tapi, kan kalian.... Kalian sengaja ya?"
"Ya begitulah."
Jarum jam masih menunjukkan angka 3. Tapi, Moza dan Fira sudah ada di rumah Zahra. Merekalah yang antusias bukannya Zahra. Bahkan mereka rela menunggu Zahra selesai mandi.
Fira sudah siap menjadi tata rias. Ia sudah siap dengan semua alat makeup-nya. Ia membawa dari rumah sebagai tambahan. Sebab, ia tahu Zahra hanya mempunyai sedikit makeup.
Zahra hanya minta riasan di wajahnya harus senatural mungkin. Ia paling tidak suka dengan dandanan menor.
"Sekarang tinggal baju lo," kata Moza.
"Gimana kalau dress?" saran Fira.
"Gak, jangan dress."
"Gimana sih lo, Fir? Ini bukan pesta kali. Baju yang santai tapi cantik kalau dipakai," kata Moza.
KAMU SEDANG MEMBACA
A dan Z [LENGKAP]
Teen Fiction[22-05-2019] #2 teenfiksi "Mana bisa sih aku marah sama cewek se-unik kamu. Adanya bikin kangen kali." _____________________________________ Zahra adalah siswa pindahan dari Bandung. Ia ingin melupakan kisah pahitnya di Bandung. Bersama keluarga ba...