Gue berharap gak bakal ketemu lagi sama dia. Gue benci sebenci-bencinya sama dia. Gue pengen ngelupain dia.
🌻🌻🌻"Lo yakin itu Genta, cowok bandung itu?" tanya Moza. Ia berpikir mungkin saja Zahra salah lihat.
"Gue yakin....kalau cowok itu Genta," jawab Zahra sedikit terbata.
"Malah bagus dong," kata Fira membuat Zahra menoleh tidak paham. Begitu juga dengan tatapan Moza.
"Bagusnya apanya?" timpal Moza.
"Iya. Sekarang, kita samperin dia. Kita tanya kenapa baru nongol sekarang? Mau minta maaf? Kenapa gak dari dulu? Yuk," lanjut Fira.
"Lo gila ya? Gak, gue gak mau," kata Zahra tidak setuju.
"Lo selama ini mau tau alasan dia kan? Alasan kenapa dia nyakitin lo kayak gitu," balas Fira.
Zahra terdiam. Ia memang sangat ingin tahu alasan itu. Tapi, ia juga belum siap bertemu lagi dengan Genta. Cowok yang jadi cinta pertamanya.
"Lo belum siap kan?" tanya Moza setenang mungkin.
"Yes," ucapnya.
"Ya udah, sekarang kita pulang. Lo bisa lebih tenang nanti," saran Moza.
Hema. Tiba-tiba, nama cowok itu yang ada dipikirannya saat ini. Dia satu-satunya orang yang tahu semuanya tentang Genta. Semua masa lalunya di Bandung.
"Hema. Gue harus ketemu Hema," kata Zahra.
"Sekarang?"
"Gue minta tolong kalian alihin perhatiannya. Pliss," pinta Zahra.
"Lo yakin? Gak mau nunggu dan minta tolong kak Adam?" tanya Moza.
"Kak Adam gak tau tentang ini dan gak mungkin aku cerita sama dia."
"Oke-oke. Kita bantu lo," balas Moza.
"Ra, kalau lo mau nanti bisa cerita sama kita. Gak harus sekarang-" kata Fira.
"Pasti, tapi gak sekarang."
Fira keluar lebih dulu. Ia menuju tempat parkir motor. Ia akan pura-pura mengira Genta adalah tukang parkir.
"Mas!" panggil Fira. Genta pun menoleh ke arahnya.
"Mas tukang parkir kan," kata Fira.
"Saya-"
"Ah, motor saya itu yang vario putih mas."
Genta masih terdiam. "Kok diem aja sih mas. Saya harus cepat pulang nih," lanjut Fira.
"Maaf, saya bukan tukang parkir."
Zahra dan Moza pun keluar dari persembunyian. Kemudian, mereka menuju gerbang untuk keluar area kafe. Sedangkan Fira terus melakukan aktingnya.
"Lho, bukan ya. Maaf deh kalau begitu," kata Fira.
"Oke gapapa," balasnya.
"Saya kira kamu tukang parkir. Dari tadi berdiri di situ sih. Saya duluan ya," kata Fira mengakhiri aktingnya. Ia pun berjalan mendekati motornya bermaksud mengeluarkan sendiri.
"Sebentar."
"Ya?"
"Saya mau tanya. Kamu lihat cewek lumayan kurus. Dia pakai atasan coklat, celana jeans laut, rambutnya di kepang satu?" tanya Genta.
"Memang ada apa?"
"Saya ada perlu dengan dia. Kamu lihat?"
Fira sengaja tidak langsung menjawab. Tepat saat Moza muncul barulah ia jawab. "Oh, saya lihat sudah keluar baru saja," jawabnya sambil menunjuk ke arah gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
A dan Z [LENGKAP]
Teen Fiction[22-05-2019] #2 teenfiksi "Mana bisa sih aku marah sama cewek se-unik kamu. Adanya bikin kangen kali." _____________________________________ Zahra adalah siswa pindahan dari Bandung. Ia ingin melupakan kisah pahitnya di Bandung. Bersama keluarga ba...